Ical Lebih Suka 'Serahkan' Golkar ke Jokowi Dibanding ke JK
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syarif Hidayat yakin Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical) akan menyerahkan kursi ketua Golkar kepada 'kubu' Presiden Joko Widodo.
Syarif menjelaskan, hal itu bakal terjadi dengan kalkulasi politik dan ekonomi yang matang, serta menguntungkan buat Ical dan Presiden Jokowi.
"Saya yakin Ical akan serahkan kursi Ketua Umum Golkar ke (orangnya) Jokowi, sebagai hasil kalkulasi ekonomi politik. Caranya, siapapun Ketua Umum Partai Golkar terpilih nanti pasti kader Ical di Golkar yang direstui Jokowi," kata Syarif, Senin (15/2).
Dia mengungkapkan, itu terjadi antara lain karena sikap Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang kader Golkar dan kini memiliki posisi tinggi di pemerintahan, tapi tidak netral. JK selama ini mendukung kubu Agung Laksono yang berseteru dengan Ical dalam konflik internal Golkar.
"Semula Ical berharap JK bisa jadi solusi. Tapi JK justru berpihak pada kubu Agung. Ini membuat Ical ganti haluan. Kenapa harus ke JK yang cuma wapres untuk membantu mengatasi konflik, kenapa tidak ke presiden saja sekalian? Kalau bisa melalui orang pertama mengapa harus melalui orang kedua," tegasnya.
Golkar lanjutnya, memang tidak punya pilihan kecuali masuk kekuasaan. Hanya caranya jika masuk langsung melalui Jokowi, maka tentu posisi Ical dan kubunya lebih memiliki daya tawar ketimbang masuk ke pemerintahan melalui JK. Kalau Golkar masuk melalui JK menurutnya maka seluruh kubu Ical bisa jadi tidak mendapatkan kursi kekuasaan.
"Kalau lewat JK, Ical itu ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kubu Ical akan sulit mendapatkan sesuatu dan justru kubu Agung yang akan mendapatkan kursi di pemerintahan. Selain itu sebagai pengusaha dan konglomerat, Ical tentu berpikir, jika Golkar merapat melalui JK, maka Ical akan rugi karena dia harus berhadapan dengan JK yang juga konglomerat dalam menguasai sumber-sumber ekonomi. Ical bisa jadi tak dapat apa-apa," imbuhnya.
Buat Jokowi ujar Syarif, dengan merapatnya Ical tentu menguntungkan dirinya karena memperkuat kekuatan koalisi pendukungnya. Jokowi sepertinya tahu bahwa dengan mengambil-alih Golkar, maka itu bisa mengamankan dirinya dalam menjalankan roda pemerintahan termasuk untuk maju dalam periode kedua pilpres nantinya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syarif Hidayat yakin Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie (Ical)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani