Ical Nusantara
jpnn.com - "Saya ini berutang nyawa. Bagaimana tidak percaya," ujar Aburizal Bakrie.
Saya memang menghubungi Pak Ical –nama panggilan konglomerat dan politikus itu– Selasa lalu.
Namun, tidak berhasil. Ternyata beliau yang menghubungi saya, kemarin.
Utang nyawa yang dimaksud adalah peristiwa tahun 2012.
Ketika Pak Ical menjabat Ketua Umum Partai Golkar yang lagi mau jadi calon presiden. Tidak banyak yang tahu peristiwa kritis tersebut. Dirahasiakan. Mengapa?
"Kan waktu itu mau jadi calon presiden... Bisa payah...," katanya lantas tertawa.
Sore itu, 2012 itu, Pak Ical sedang makan. Ketika menyuapkan sendok ke mulut, sendoknya mengarah ke pipi. Dicoba lagi, begitu lagi. Berarti tanda-tanda lagi terserang stroke.
Pak Ical dilarikan ke rumah sakit. Dirawat intensif di situ. Jangan sampai ada yang tahu. Menjelang tengah malam, Pak Ical koma.