Ical: Rakyat Berharap Golkar Kembali Memimpin
Minggu, 21 Oktober 2012 – 06:50 WIB
JAKARTA – Partai Golkar benar-benar bertekad memenangkan Pemilu 2014 mendatang. Pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 Partai Golkar kemarin, Ketua Umum DPP PG Aburizal Bakrie telah menyatakan keyakinannya, kalau rakyat Indonesia saat ini semakin rindu terhadap kepemimpinan partai berlambang pohon beringin itu lagi. Karena itulah, dia menepis anggapan bahwa capaian Golkar saat ini semata-mata karena limpahan suara dari partai lain yang sedang terpuruk. Yaitu, limpahan suara dari Partai Demokrat yang kini sedang dirundung terpaan dugaan kasus korupsi yang menyeret sejumlah para petingginya. ”Bukan, saya lihat perolehan suara Golkar bagus bukan karena kondisi jelek partai lain,” tandas mantan menkokesra tersebut.
”Rasanya, rakyat seperti mengharapkan Golkar kembali memimpin,” kata Aburizal Bakrie, usai berziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, Sabtu (20/10). Pernyataan itu disampaikannya menyikapi hasil survei hampir semua lembaga yang menempatkan Golkar di posisi teratas hingga saat ini.
Dia memandang, dukungan terbesar itu didapat karena penilaian terkini rakyat Indonesia terhadap kondisi yang ada. Bahwa kehidupan berjalan lebih baik ketika dulu 32 tahun Golkar memimpin Indonesia. Pada saat-saat tersebut, imbuh dia, kerja-kerja Golkar di pemerintahan maupun parlemen selalu berorientasi kepada rakyat.”Jadi, insyaallah Golkar memenangkan Pemilu 2014 nanti,” lanjut Ical, optimis.
Baca Juga:
JAKARTA – Partai Golkar benar-benar bertekad memenangkan Pemilu 2014 mendatang. Pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-48 Partai
BERITA TERKAIT
- FPKB Tolak Penetepan Dekot Jakarta, Ini Alasannya
- Habiburokhman Gerindra Sebut Mahfud Md Orang Gagal, Apa Sebabnya?
- Penyerangan RS Indonesia di Gaza Tak Bisa Dibiarkan, Mardani Desak PBB Bersikap
- Komisi VII DPR Minta Pemerintah Pastikan Libur Nataru Aman dan Nyaman
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Sekjen PDIP Merespons Pertama Kali, Ada Kata Jangan Takut
- Hasto Masih Melaksanakan Tugas Kesekjenan Sebelum KPK Mengumumkan Status Tersangka