Ical Tak Gentar Hadapi Cendana
Minggu, 30 Agustus 2009 – 22:24 WIB
JAKARTA - Kandidat terkuat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku tidak gentar menghadapi dua bersaudara Tutut Herdiyanti Rukmana dan Tommy Soeharto. Ia justru mengaku senang jika keluarga Cendana ikut berperan aktif membangun Partai Golkar. Terutama bersaing memperebutkan kursi pimpinan partai berlambang Pohon Beringin ini. "Baguslah kalau mereka mau maju. Makin banyak calon, itu makin bagus," kata Ical kepada wartawan usai menghadiri acara Buka Bersama di rumah dinas Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita Minggu malam.
Pengusaha asal Lampung ini mengaku masih tetap optimis menjadi calon terkuat. Bahkan, dalam kesempatan itu, Ical mengaku sudah mendapatkan dukungan dari Ketua Umum Jusuf Kalla. "Ini tentu perkembangan yang patut dicermati, dan akan menjadi moment yang penting," kata Ical menegaskan. Ia juga mengklaim, baru saja mendapatkan dukungan dari DPD-DPD daerah. "Barusan saya mendapatkan dukungan dari DPD Jawa Tengah dan DIY," katanya.
Baca Juga:
Kolega Ical di Golkar seperti mantan ketum Golkar Akbar Tandjung beberapa waktu lalu juga memberi dukungan. “Saya perhatikan Ical serius membangun Golkar. Apalagi Ical terbilang politisi senior di Golkar yang tidak ada konflik. Insyaallah beliau benar-benar bisa memenuhi harapan kader,” bebernya.(gus/JPNN)
JAKARTA - Kandidat terkuat Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie mengaku tidak gentar menghadapi dua bersaudara Tutut Herdiyanti Rukmana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel
- BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Santunan ke Ahli Waris Kru tvOne yang Meninggal Kecelakaan di Tol Pemalang
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Bamsoet Minta Polri Jerat Bandar Narkoba Dengan Pasal Tindak Pidana Pencucian Uang
- Kabel Udara di Jakarta Semrawut, Ongen Sangaji Usulkan Pembentukan Pansus di Komisi A
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi