Ical Tak Laku, Duet BuLuk Hanya Akan Jadi Penghibur
jpnn.com - JAKARTA - Direktur Political Communication Institute (PolcoMM Institute) Heri Budianto mencibir wacana tentang duet Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie dengan Wakil Ketua Umum PPP, Lukman Hakim Saifuddin. Menurut Heri, pasangan yang oleh sebagian kalangan disebut dengan duet Buluk itu akan sulit untuk mendulang mayoritas suara di pemilu presiden (pilpres) nanti.
"PPP kan kursinya tidak banyak, berat juga. Jadi penghibur boleh lah. Hanya jadi penghibur doang. Tapi ini sulit," ujar Heri di Jakarta Pusat, Minggu (11/5).
Heri menambahkan, Ical jika dipasangkan dengan siapapun sudah tak mampu bersaing dengan capres dari PDIP Joko Widodo (Jokowi) maupun capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Sebab, elektabilitas Ical memang rendah.
"Mau tetap mengusung ARB capres, kalah. Kalah lawan Jokowi. Lawan Prabowo, kalah. Karena elektabilitasnya (Ical) sangat kecil. Itu menurut saya, tidak ada cara lain Golkar harus mendorong cawapres saat ini," sambungnya.
Heri menambahkan, Golkar harus realistis pada pilpres kali ini. Sebab, jika memaksakan diri mengusung Ical maka itu sama saja hanya untuk pelengkap di pilpres tanpa hasil maksimal.
"Ada mapping, ada hasil survei, ada berbagai macam teori yang meski diikuti. Golkar harus lihat captive markets seperti apa," tandas Heri. (flo/jpnn)
JAKARTA - Direktur Political Communication Institute (PolcoMM Institute) Heri Budianto mencibir wacana tentang duet Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Prabowo Singgung Usulan Gus Dur jadi Pahlawan Nasional, Begini Reaksi Yenny Wahid
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Sempat Dinyatakan Hilang Selama 2 Hari, Nelayan di Ternate Ditemukan Selamat
- Amnesty International Bela Pelukis Yos Suprapto, Sebut Kebebasan Berekspresi dalam Bahaya
- DPRD DKI Jakarta Diminta Mengawal Proses Legislasi Perda Pesantren