Ical Tak Soalkan Dinasti Politik Atut
Karena Tidak Melanggar Aturan

jpnn.com - JAKARTA - Sorotan publik terkait dinasti politik yang dibangun Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ditanggapi dingin oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ical -sapaan akrab Aburizal- menilai keberadaan politik dinasti sah-sah saja, sepanjang aturan tidak melarang hal tersebut.
Sikap itu ditunjukkan Ical seusai bertemu pimpinan MPR di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, kemarin (9/10). Ical menyatakan, tidak ada mekanisme yang melarang seorang anak anggota DPR maju dalam jabatan yang sama. "Apakah salah bila itu sesuai aturan yang berlaku," ujar Ical kepada wartawan.
Menurut Ical, politik dinasti tidak bisa dilihat sepihak hanya pada jabatan politik atau jabatan negara. Dalam konteks sehari-hari juga terdapat profesi bahwa keturunan keluarga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan pendahulunya. "Menurut saya, tidak masalah. Kalau memang mau kita ubah, ubah peraturannya. Lalu kita bisa tindak kalau itu salah," ujarnya.
Ical juga membantah jika latar belakang pemilihan kepala daerah, terutama di wilayah Banten, lebih condong kepada keluarga Atut. Dia beralasan, selama ini calon yang dipilih Partai Golkar merupakan hasil survei internal partai. Siapa surveinya yang paling tinggi, dialah yang dicalonkan Partai Golkar.
"Suara Golkar mencapai 60 persen di seluruh pilkada karena selalu melihat siapa yang dikehendaki rakyat," ujarnya.
Terkait status Atut yang dicekal Komisi Pemberantasan Korupsi, Ical meyakini bahwa hal tersebut tidak memengaruhi elektabilitas Partai Golkar. Ical juga yakin bahwa elektabilitas pencalonan dirinya sebagai presiden tidak akan berpengaruh karena status Atut. "Insya Allah rakyat akan melihat itu masalah pribadi, bukan partai," tandasnya.
Secara terpisah, Direktur Eksekutif Wahid Institute Yenny Wahid mendorong perlunya regulasi untuk menekan semakin mengakarnya sebuah dinasti politik ke depan. Putri Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu menilai, hanya dengan mengatur dalam sebuah aturan perundangan, dinasti politik bisa diminimalkan.
JAKARTA - Sorotan publik terkait dinasti politik yang dibangun Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah ditanggapi dingin oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil
- Sempat Geger Soal Surat Panggilan, Sidang Gugatan Terhadap Budiharjo Digelar di PN Jambi
- Kementan Cetak Petani Muda, Indonesia Jadi Role Model Global
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- PKPU Menjadi Harapan Terakhir Untuk Kembalikan Dana Nasabah PT Fikasa Group
- Gereja Katedral Bandung Gelar Misa Requiem untuk Paus Fransiskus