Ical Tetap Bawa Hasil dari Tiongkok ke Presiden
Terutama Kesepahaman di Bidang Ekonomi
Kamis, 21 April 2011 – 06:15 WIB
"Pada tataran implementasi ini akan sangat menarik. Indonesia memiliki resources, RRT punya uang yang banyak, ini yang bisa digabungkan untuk kepentingan kedua negara," papar mantan menkokesra tersebut.
Baca Juga:
Pada kesempatan itu, Ical sempat menyindir, bahwa hubungan ekonomi antara kedua negara saat ini masih menyimpan sejumlah permasalahan. Ical menyampaikan harapan agar jangan sampai hubungan kedua negara ada pihak yang merasa dirugikan. "Dan, saya memberikan keyakinan pada beliau bahwa masalah-masalah pada tahap awal seperti ini pasti dapat diselesaikan," katanya.
Seperti diketahui, pasca ditandatanganinya perjanjian CAFTA (China Asean Free Trade Area), produk-produk Tiongkok membanjiri pasar Indonesia. Karena banyak yang kalah bersaing, terutama dalam hal harga, banyak pengusaha kecil dan menengah tanah air yang mengeluh. "Hal seperti ini seyogyanya tidak terjadi, dua-duanya kita harapkan bisa tetap diuntungkan," imbuh Ical.
Terhadap pertemuan tersebut, Xi Jinping menyatakan senang bisa mendapat kesempatan melakukan pertemuan dengan sejumlah petinggi Golkar. Xi Jinping yakin, hubungan kedua partai besar tersebut akan bisa menjadi lebih baik di masa mendatang. "Saya yakin pertemuan ini akan bisa memperdalam hubungan yang baik antara dua partai ini," kata Xi Jinping, yang juga didampingi pejabat dan petinggi PKT tersebut.
BEIJING - Puncak kunjungan Partai Golkar ke Beijing menemui sejumlah petinggi Partai Komunis Tiongkok (PKT) berakhir, kemarin. Roadshow ditutup dengan
BERITA TERKAIT
- Tutup Mata atas Aduan Ribka Tjiptaning, Sejumlah Komisioner KPU Jabar Diperingatkan DKPP
- Hakim Pertanyakan Alfedri-Husni ke MK Padahal Petahana
- MKD Akan Panggil Uya Kuya Terkait Konten Kebakaran di Los Angeles
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Pertemuan Megawati dan Prabowo Bakal Memecah Dominasi Jokowi
- KPUD dan Bawaslu Siak Patahkan Tudingan Alfedri-Husni di Sidang MK