ICCT Sebut Mobil Hybrid Tidak Terlalu Berdampak Positif Bagi Lingkungan
jpnn.com, JAKARTA - International Council of Clean Transportation (ICCT) dalam penelitiannya menyebut mobil hybrid masih kurang maksimal dalam memberikan dampak positif ke lingkungan, ketimbang mobil listrik murni.
Di Amerika Serikat, mobil hybrid lansiran 2024 masih memproduksi emisi rata-rata 2,2 kali (sedan) dan 2,5 kali (SUV) lebih banyak, sepanjang siklus hidupnya daripada BEV (battery electric vehicle).
Sementara itu, untuk model plug-in hybrid (PHEV) berjenis SUV mengeluarkan emisi sebanyak dua kali lebih banyak.
Sebaliknya, SUV bermesin pembakaran internal (ICE) menghasilkan emisi hingga 3,5 kali lebih banyak dari BEV yang setara.
Angka-angka itu dihasilkan berdasarkan kendaraan yang mengisi daya dari jaringan listrik yang ada.
Namun, ketika penilaian yang disandingkan dengan mobil listrik penuh, SUV hybrid mengeluarkan emisi sekitar 4,9 kali lebih banyak dan SUV ICE mengeluarkan emisi 6,7 kali lebih banyak selama siklus hidupnya.
ICCT menyatakan bahwa emisi gas rumah kaca bersih selama siklus hidup kendaraan mencakup dari berbagai hal seperti emisi dari produk baterai dan kendaraan, produksi bahan baku dan bahan bakar, penggunaan kendaraan, dan pembuangan akhir masa pakai.
Dengan adanya penelitian tersebut diharapkan memberikan gambaran yang jelas tentang dampak lingkungan dari sebuah mobil.
International Council of Clean Transport ICCT menyebut mobil hybrid kurang maksimal dalam memberikan dampak positif ke lingkungan, ketimbang mobil listrik murni
- Diler Neta Pluit dengan Fasilitas 3S Resmi Beroperasi
- Diterima Baik di Pasar Indonesia, MG Cyberster Bakal Diproduksi Lokal?
- BMW iX3 Bertenaga Listrik Bersiap Mengaspal Tahun Depan
- 10 Unit Roadster Listrik MG Cyberster Resmi Diserahkan Kepada Konsumen
- Geber Hyundai Ioniq 5 N di Sirkuit Mandalika: Punya Suara Mirip Mobil Balap ICE
- Lisa Blackpink Tiba di Jakarta, Dijemput Mobil Mewah, Harganya Gak Main-Main