Ichsanuddin Noorsy Keluarkan Pernyataan Keras untuk Jokowi, Ada Kata Terdikte Asing

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy menyarankan Presiden Joko Widodo untuk melakukan pembangunan kereta api yang masif.
Menurutnya, alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus digunakan dalam rangka memenuhi amanah konstitusi dan menjawab kebutuhan masyarakat.
Dengan begitu, Ichsanuddin menilai pembangunan kereta api di sejumlah titik perlu dilakukan.
"Saya menggaggas bagaimana menjahit Kalimantan dari mulai Kalimantan Timur ke Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan itu dijahit dengan kereta api atau dari Bitung sampai dengan Makassar. Itu yang harusnya dikerjakan, bukan jalan tol," kata Ichsanuddin kepada JPNN.com, Senin (11/10).
Selain itu, dia juga menyebutkan pemerintah perlu membangun jalur ganda kereta api di Banda Aceh hingga Lampung dan jalur Merak hingga Banyuwangi.
Jika pembangunan tersebut dilakukan, Ichsanuddin mengaku akan mencium tangan Presiden Jokowi.
"Saya akan cium tangan pada presiden kalau itu dikerjain karena itu bukan cuma sekadar menyejahterakan masyarakat, itu sekaligus melawan dominasi industri moda transportasi darat yang selama ini Indonesia terdikte selama hampir 53 tahun oleh negara asing," tutur ekonom senior itu.
Menurutnya, Indonesia terlalu lama terdikte nagara asing dalam melakukan pembangunan jalan tol padahal solusi yang tepat bagi Indonesia ialah kereta api.
Pengamat Ekonomi Politik Ichsanuddin Noorsy memberikan saran pembangunan kepada Presiden Joko Widodo
- Anggap Perkara Hasto Bentuk Pesanan, Maqdir Singgung Pemecatan Jokowi dan Keluarga
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini