ICMI Apresiasi Kinerja Kementan di Tengah Pandemi Covid-19
"Jadi masalah beras dan 11 komoditi lainnya menurut saya masih bisa dikendalikan meskipun asumsi-asumsi ini masih harus menjadi asumsi apligatif di lapangan," jelasnya.
Meskipun terlampau aman, Kementan masih terus berupaya untuk meningkatkan hasil produksi pertanian salah satunya dengan melakukan percepatan musim tanam sebagai antisipasi kekeringan saat kemarau.
Mentan Syahrul memaparkan, prediksi BMKG sejak Mei 2020 kekeringan terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Oleh sebab itu, sisa hujan pada bulan Juni 2020 harus dikejar.
“Kekeringan akan terjadi di Pulau Jawa, Sumatera, Papua Barat. Kemudian Juli kemarau muncul di Sulawesi Selatan, sehingga yang harus dikejar adalah musim tanam kedua (akhir Mei dan Juni)," paparnya.
Intervensi dilakukan terhadap 8,6 juta hektar lahan pertanian yang di konsentrasikan terhadap delapan Provinsi andalan, sembilan Provinsi utama, 16 Provinsi pengembangan harapan.
"Maka capaian hasil produksi beras yaitu 12,5 Juta Ton. Namun, kami optimis akan terus meningkat hingga 15 Juta Ton sampai akhir Desember 2020," pungkasnya.(ikl/jpnn)
ICMI menilai Kementerian Pertanian (Kementan RI) telah melakukan berbagai upaya guna menjaga ketahanan pangan masyarakat.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Andi Amran Sebut Kalsel Berpotensi Produksi 5 Juta Ton Padi
- Tinjau Bendungan Ameroro di Konawe, Mentan Amran Dorong Produktivitas Pertanian Meningkat
- Kementan-Pupuk Indonesia Teken Kontrak Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Subsidi di 2025
- Pupuk Subsidi 2025 Dialokasikan Rp 46,8 T, Mentan Amran Pastikan Distribusi Tepat Sasaran
- Pupuk Indonesia & Kementan Berkolaborasi, Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Awal 2025
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru