ICMI: Kekuasaan Bukan Komoditas
Selasa, 26 Mei 2009 – 19:45 WIB
JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menegaskan bahwa kekuasaan yang diraih melalui pemilu bukanlah komoditas yang layak untuk diperjual-belikan, melainkan harus dipahami sebagai amanah dari Allah yang harus dipertanggung-jawabkan, baik di dunia maupun akhirat. Penegasan tersebut tertuang dalam Maklumat Politik ICMI se-Indonesia, yang dibacakan oleh Ketua Presidium ICMI, Muslimin Nasution, di salah satu hotel di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (26/5). "ICMI berharap agar Pilpres 2009 dapat menjamin terpilihnya presiden dan wakil presiden yang mempunyai legitimasi politik kuat dan berfungsi sebagai imam yang amanah, jujur dan adil, serta mempunyai komitmen mensejahterakan rakyat menuju terwujudnya baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," imbuh Muslimin.
"Mencermati perkembangan politik terkini yang sudah mengarah kepada kekuasaan yang dipahami sebagai komoditas, maka Majelis Pengurus Pusat ICMI merasa terpanggil mengeluarkan maklumat, agar arah politik dapat dikembalikan kepada jalurnya," tegas Muslimin Nasution, didampingi Sekjen ICMI Agus Salim Dasuki.
Baca Juga:
Dia mengingatkan para pemangku kepentingan pelaksana pemilu dan elit politik, agar pelaksanaan pemilu yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi tidak terjadi lagi pada pemilu-pemilu yang akan datang. Khususnya pula dalam Pilpres 2009 ini.
Baca Juga:
JAKARTA - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) menegaskan bahwa kekuasaan yang diraih melalui pemilu bukanlah komoditas yang layak untuk diperjual-belikan,
BERITA TERKAIT
- Prabowo Tak Diundang ke HUT PDIP, tetapi Bakal Diminta Hadir Pas Kongres
- Raih 3 Juta Lebih Suara, Andra Soni-Dimyati Ditetapkan jadi Gubernur & Wagub Terpilih Banten
- Gelar HUT ke-52 di Sekolah Partai, PDIP Lakukan dengan Konsep Seperti Ini
- Kongres V Bakal Tindak Lanjuti Hasil Rakernas Soal Penetapan Megawati Jadi Ketum PDIP
- Tim Hukum DIA Bakal Bongkar Dugaan 1,6 Juta Tanda Tangan Palsu di Pilgub Sulsel
- KPU Jakarta Resmi Menetapkan Pramono-Rano Sebagai Gubernur dan Wagub Jakarta