ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu 

ICoMUS 2024, UT Mendorong Kolaborasi Para Peneliti Multi Disiplin Ilmu 
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kemendikti Sainstek M. Faiz Syuaib (tengah) diapit Wakil Rektor UT bidang Akademik Dr. Mohamad Yunus dan Ketua LPPM-UT Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, MA., Ph.D. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Pusat Penelitian Keilmuan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Terbuka (UT) menggelar International Conference of Multidiciplinary Academic Studies (ICoMUS) 2024. Ini untuk memacu peneliti melakukan riset lintas bidang ilmu serta memperkuat sinergi di dunia pendidikan.

Seminar internasional yang digelar ketiga kalinya ini mengangkat tema Collaborative Synergy for Deepening Research Understanding Steps Towards Internationalization.

"Cepatnya perkembangan teknologi dan interkoneksi di berbagai sektor tidak bisa dihadapi dengan satu bidang ilmu saja tetapi membutuhkan pendekatan multidisiplin keilmuan," kata Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM-UT) Prof. Dra. Dewi Artati Padmo Putri, MA., Ph.D. dalam sambutannya pada ICoMUS 2024 di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Tangsel, Kamis (31/10).

Dia menjelaskan pendekatan multidisiplin ilmu dan sinergi sangat penting dalam menyelesaikan masalah karena berbagai alasan, di antaranya komplesitas masalah atau tantangan yang dihadapi saat ini. Baik itu bersifat sosial, ekonomi, lingkungan, dan teknologi, bersifat kompleks dan saling terkait. 

Setiap disiplin ilmu mungkin hanya bisa menjelaskan satu aspek dari masalah tersebut. Dengan melibatkan banyak disiplin, kita mendapatkan perspektif yang lebih komprehensif, sehingga solusi yang dihasilkan lebih menyeluruh.

Setiap bidang ilmu memiliki batasan atau kekurangan, sebagai contoh pendekatan teknologi saja mungkin tidak cukup untuk menyelesaikan masalah sosial atau psikologis yang muncul akibat perubahan teknologi. Dengan pendekatan multidisiplin, setiap ilmu dapat melengkapi kelemahan ilmu lainnya.

"Karenanya, para peneliti perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk memperdalam penelitian, baik itu dalam skala nasional maupun internasional," ujarnya. 

Melalui sinergi dan kolaborasi, maka akan mampu memecahkan masalah kompleks secara holistik, seperti perubahan iklim, kesehatan global, dan keamanan pangan dan melibatkan berbagai aspek yang saling terkait.

Melallu ICoMUS 2024, Universitas Terbuka (UT) mendorong kolaborasi para peneliti multi disiplin ilmu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News