ICW Anggap Ketertutupan Anies-Sandi Layak Dicurigai
jpnn.com, JAKARTA - Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai keputusan Pemerintah Provinsi DKI tentang penghentian pengunggahan video Gubernur DKI Anies Baswedan dan wakilnya, Sandiaga S Uno ke YouTube bisa membentuk opini negatif di masyarakat. Sebab, masyarakat menjadi curiga bahwa ada patgulipat dalam rapat-rapat di Pemprov DKI.
Menurut peneliti ICW Emerso Yuntho, Pemprov DKI di era Gubernur Basuki T Purnama alias Ahok selalu mengunggah rapat-rapatnya ke YouTube. Dengan begitu, publik bisa memantau jika dalam rapat-rapat Pemprov DKI ada kongkalikong.
"Apa yang dilakukan Ahok dengan membuka banyak akses rapat-rapat itu sudah langkah benar. Menurut saya ini untuk menghindari proses yang menyimpang," kata Yuntho di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/12).
Emerson menilai ketertutupan Pemprov DKI di bawah Anies-Sandiaga justru membuka peluang terjadi korupsi dan kongkalikong yang melibatkan pejabat pemda, DPRD ataupun pihak swasta. "Dan susah juga untuk ditagih misalnya program yang sudah diutarakan dalam rapat," kata dia.
Lebih lanjut Emerson mengatakan, justru melalui keterbukaan maka publik bisa menilai kinerja Anies-Sandi. Sebab, publik juga bisa menagih keputusan rapat Pemprov DKI.
"Nah sekarang kan bingung, yang sudah dilakukan apa, kemudian menagihnya seperti apa," tandas dia.(tan/jpnn)
Indonesian Corruption Watch (ICW) menilai keputusan Pemprov DKI tentang penghentian pengunggahan video rapat ke YouTube justru memunculkan kecurigaaan.
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Menyambut Natal 2024, Pemprov DKI Jakarta Hadirkan Pasar Kreatif di 15 Lokasi
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Panggil Pihak PT PwC Indonesia Advisory
- 5 Sektor Ini Bakal Dapat Upah Minimum Lebih Besar dari UMP DKI Jakarta 2025