ICW Buka Posko Pengaduan Honorer K1
Rabu, 03 April 2013 – 09:02 WIB
"Karena sejak menetapkan kuota sudah dijual drai pusat. Daerah mau kuota berapa itu sudah diperjual belikan. Mau tidak mau daerah juga memperjualbelikan. Memang begitu prakteknya," ungkap Febri yang menilai tidak aneh jika jual beli kursi juga terjadi pada honores K1 yang akan diangkat jadi CPNS.
Sebelumnya Kemen PAN-RB menemukan transaksi kotor jual beli kursi dalam penetapan honorer kategori 1 (K1). Untuk membendungnya, mereka menggulirkan audit tujuan tertentu (ATT) yang dijakankan bersama tim dari BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan).
Dari informasi yang ia kumpulkan Kemen PAN-RB dan BPKP, bandrol jual beli kursi honorer K1 mencapai Rp 20 juta lebih per orang. Dengan nilai yang rendah itu, akhirnya jumlah honorer K1 membludak sampai 70 ribuan orang.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Koordinator monitoring publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri tidak terlalu kaget dengan temuan Kementrian Pendayagunaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Polda Riau Sita 30 Kg Sabu-Sabu, Irjen Iqbal Ancam Jerat Hukuman Mati Bandar Narkoba
- Bea Cukai Serahkan Barbuk Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Kota Semarang, Ada Mobil Mewah
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
- 18 Ketua Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Penyelenggaraan Munaslub 2024
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas