ICW Didesak Minta Maaf ke Moeldoko, Bakal Dicatat Rakyat
jpnn.com, JAKARTA - Anggota senior Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Joko Wandyatmoko menilai tudingan Indonesia Corruption Watch (ICW) kepada Ketua Umum HKTI Moeldoko terkait obat COVID-19, Ivermectin, sangat tidak berdasar.
Karena itu, pria yang sudah bergabung dalam HKTI sejak era Ketua Umum Siswono Yudohusodo ini meminta ICW menarik tudingannya dan segera meminta maaf secara terbuka.
"HKTI yang dipimpin jenderal pecinta pertanian, dipublikasikan ICW berindikasi memanfaatkan situasi pandemi mengeruk keuntungan untuk pribadi dan HKTI. ICW sangat sembrono, harus menarik pernyataannya dan meminta maaf," ujar Joko dalam keterangannya, Jumat (6/8).
Joko juga menyebut lembaga yang mengklaim sebagai antikorupsi itu juga harus berani mengakui kesalahan dan kekhilafan yang dipublikasikan secara luas.
"Bila meminta maaf dan menarik statemen (pernyataan), ICW akan dicatat gentle dan disayangi rakyat. Jadi punya peluang menjadi lembaga yang elegan dan sangat simpati," katanya.
Joko diketahui juga bergabung dalam HKTI saat lembaga itu dipimpin Prabowo Subianto, Oesman Sapta Odang hingga kini Moeldoko.
Dia mengaku jiwa korsanya sebagai anggota HKTI tersentuh ketua umumnya dituding secara tak bertanggung jawab.
"Hati-hati ICW, konsentrasi pada urusan-urusan korupsi yang banyak mangkrak tak tertangani. Jangan terjebak dengan kasus yang tidak jelas serta prematur," katanya.
ICW didesak untuk segera meminta maaf kepada Ketua Umum HKTI Moeldoko, bakal dicatat oleh rakyat.
- Bela Petani, HKTI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus
- Teknologi Inovatif Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Padi di Lahan Sulfat Masam
- Moeldoko: Kami Tidak Mendukung Mobil Hybrid dapat Subsidi, ya
- Tegas! Moeldoko Dukung Pemerintah Tidak Memberi Insentif Mobil Hybrid