ICW Duga Perhitungan Subsidi BBM Tak Wajar
Kamis, 29 Maret 2012 – 03:05 WIB

ICW Duga Perhitungan Subsidi BBM Tak Wajar
Menurutnya, alasan yang disampaikan pemerintah, kenaikan harga BBM terkait dengan melonjaknya harga minyak mentah dunia dari USD 90 per barel menjadi USD 105 per barel. "Kita tidak pernah tahu perhitungan detil pemerintah seperti apa," ujar Firdaus.
Baca Juga:
ICW, lanjut dia, menggunakan harga patokan MOPS (Mean Oil Platt Singapore) yang didapat dari publikasi harga rerata tahun sebelumnya, baik untuk premium, minyak tanah, dan solar. ICW menggunakan harga rerata untuk tiga tahun terakhri. Metode referensi harga ini umum digunakan dalam perhitungan harga BBM di Pertamina, BPH Migas, dan Kementerian ESDM.
"Kami menggunakan parameter asumsi yang sama dan metode yang sama, tapi kenapa hasil perhitungannya berbeda," kata Firdaus.
Dia tidak mengetahui pasti apakah perbedaan tersebut ada kaitannya dengan kepentingan politik atau tidak. "Yang jelas, adanya selisih yang jauh ini aneh," ucapnya.
JAKARTA - Kabar tidak sedap mewarnai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang baru akan diputuskan dalam sidang paripurna DPR, besok. Indonesia
BERITA TERKAIT
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik
- Ada 10 Negara dengan Cadangan Emas Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor Berapa?
- BPKH Berpotensi jadi Model Sovereign Halal Fund Lewat Cara Ini
- Kinerja Gemilang, Garudafood Tebar Dividen Rp 350,33 Miliar
- Prudential Indonesia dan Prudential Syariah Meluncurkan PRUSehat
- Raih ISO/IEC 27001:2022, NEC Indonesia Tegaskan Komitmen Keamanan Teknologi Informasi