ICW Imbau Anies-Sandi Upload Video Rapat Tanpa Diedit
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak Pemerintah Provinsi DKI mengunggah video rapat pimpinan seperti yang dilakukan era Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Pasalnya, ketertutupan Anies Baswedan-Sandiaga Uno membuat masyarakat bertanya-tanya terkait transparansi mereka. Apalagi belakangan pihak pemprov mengaku hanya bersedia mengunggah video yang telah diedit terlebih dahulu.
"Kalau menurut kami, sebaiknya di-upload apa adanya. Maka gubernur atau wakil gubernur harus meningkatkan kemampuannya dalam komunikasi, data, dan informasi," kata Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik ICW Febri Hendri saat dihubungi, Rabu (20/12).
Mengenai klaim Sandi yang menyebut video rapim dapat menimbulkan polemik, menurut Febri hal itu bisa dikendalikan dengan komunikasi. Febri menegaskan, ketertutupan tidak akan memberi keuntungan terhadap Anies-Sandi.
"Kelompok-kelompok yang kontra selama ini kalau melihat video rapim di-upload apa adanya. Itu barangkali bisa meraih dukungan. Bagi kami yang penting itu transparan," kata Febri.
Di samping itu, ketertutupan rapim bisa menimbulkan praduga buruk apalagi Anies-Sandi melakukan rapat bersama dengan pengusaha. Semua krbijakan Anies-Sandi juga bisa dipandang buruk oleh masyarakat.
"Jadi tingkat korupsi yang paling besar di kalangan gubernur atau wakil gubernur itu di tingkat perizinan. Perizinan-perizinan yang paling besar, misalnya developer besar, itu makanya harus diupload. Kenapa izinnya keluar? Alasannya apa?," pungkas Sandi. (tan/jpnn)
Anies-Sandi diminta mengunggah video rapat apa adanya. Karena ketertutupan mulai membuat masyarakat bertanya-tanya
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga
- Romahurmuziy Sebut 4 Nama Masuk Bursa Calon Ketua Umum PPP
- Gus Ipul, Sandiaga Uno hingga Jenderal Dudung Berpotensi Jadi Ketum PPP
- Gus Ipul & Eks KSAD Masuk Bursa Ketum PPP, Kader: Jadi Magnet Raup Suara
- Yakin Pram-Rano Menang Satu Putaran, Anies Baswedan: Lihat Data KPU
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- ICW Sorot Ahmad Ali, Diduga Terafiliasi Bisnis Energi Kotor