ICW: Inpres Hemat APBN Cuma Jargon
Selasa, 25 Januari 2011 – 12:28 WIB
Meski tetap menyambut baik keluarnya Inpres, Firdaus mengatakan hendaknya Inpres ini juga mengatur tentang sanksi tegas bagi KL yang tak melaksanakannya dengan baik.
"Selama ini Inpresnya ada, tapi sanksinya tidak jelas. Sama saja tidak ada artinya. Makanya itu yang terpenting adalah aturan yang tegas bukan hanya di atas kertas,’’ cetus Firdaus.
Sementara itu, pemerintah optimis dengan keluarnya Inpres akan bisa menghemat anggaran. Menteri Keuangan Agus Martowardojo bahkan optimis di 2011, akan bisa melakukan penghematan Rp20 triliun dengan keluarnya Inpres ini.
‘’Inpres ini juga bisa membuat belanja barang dan pegawai benar-benar efektif dan berkualitas. Kita tidak berencana memotong pagu atau platfon anggaran. Kita akan menghemat pemakaian ruangan, menghemat perjalanan dinas, konsiyering di luar kantor yang mungkin bisa dibuat lebih efisien sehingga masing-masing kementerian lembaga akan berusaha paling tidak mengendalikan 10 persen dari anggaran belanja di KL,’’ kata Agus.
JAKARTA - Rencana pemerintah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) untuk menghemat anggaran dinilai tak efektif oleh Indonesia Corruption Watch
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Serahkan Barbuk Kasus Rokok Ilegal ke Kejari Kota Semarang, Ada Mobil Mewah
- Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi, Kombes Irwan Sebut Ada Tawuran
- 18 Ketua Kadin Provinsi Ajukan Gugatan Penyelenggaraan Munaslub 2024
- KJRI Hamburg Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Di Kepemimpinan Said Saleh Alwaini, APJATI Siap Menyongsong Indonesia Emas
- Ingin Sejahterakan Rakyat, Kemenko PN dan Kementerian Transmigrasi Siap Berkolaborasi