ICW: Kasus Novel Sulit Diungkap dengan Cara Biasa
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan, kasus teror air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan tidak bisa diungkap dengan cara biasa.
Karena itu, Adnan terus mendorong Presiden Joko Widodo membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF). Meskipun Jokowi belum bersedia, Adnan dan koalisi masyarakat sipil tetap akan terus mendorong pembentukan TGPF.
"Tentu kami tetap dalam posisi seperti itu karena belajar dari penanganan perkara lain di luar Novel, kasus seperti ini sulit terungkap kalau menggunakan cara biasa," ujar Adnan di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (5/8).
Menurut dia, kehadiran TGPF untuk menerobos segala halangan yang struktural atau informal yang ikut mengganggu kinerja pengungkapan perkara. Kalau tidak segera dibentuk, Adnan khawatir terjadi upaya menghilangkan, mengaburkan dan menyembunyikan bukti yang harusnya dimiliki penegak hukum untuk mengungkap.
Menurut dia, TGPF tetap legal meskipun mereka tak bisa menjalankan kerja seperti kerja projustitia. TGPF hanya sebagai alat bantu kepolisian untuk mengurai berbagai macam hambatan yang mereka hadapi.
"Kami melihat ada ketidakmampuan untuk bisa mengurai sumbatan yang dihadapi penyidik dan mereka yang bertanggung jawab secara projustitia," ujarnya. (boy/jpnn)
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo mengatakan, kasus teror air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan tidak bisa diungkap
Redaktur & Reporter : Boy
- Pimpinan KPK Sudah Dipilih, Alexander Marwata: Mustahil Bersih-bersih dengan Sapu Kotor
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- KPK Dalami ke Mana Saja Wali Kota Semarang Mbak Ita Menukar Uang
- 5 Berita Terpopuler: Kabar Gembira, Honorer Tercecer dan Database Bisa Seleksi PPPK, Jumlah Peserta jadi Makin Banyak
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Komisi III Pilih Komjen Pol Jadi Ketua KPK, Pernah Menjabat Kapolda Sulut