ICW Kecam Kebijakan Pansel KPK
jpnn.com - JAKARTA - Kebijakan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (pansel capim KPK) yang tak mau menyebutkan nama-nama pelamar sebelum seleksi administrasi berakhir, mendapat kecaman dari aktivis antikorupsi.
Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta pansel terbuka sejak awal terhadap profil para pelamar. "KPK itu lembaga yang berintegritas, calon pemimpinnya juga sejak awal harus diketahui integritasnya," ujar peneliti ICW, Emerson Yuntho, seperti dilansir dari Jawa Pos, Selasa (16/6).
Emerson khawatir, jika sejak awal pansel tak terbuka, maka hal yang tidak diinginkan bakal terjadi. "Itu bisa membuka celah adanya calon-calon titipan pihak tertentu," tandasnya.
Selain dari polisi, kemungkinan kursi lowong pimpinan KPK juga akan diperebutkan dari kejaksaan. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Tony Spontana membenarkan bahwa ada lima jaksanya yang mendaftar capim KPK. "Besok kelimanya akan menghadap Jaksa Agung," katanya. (gun/sof)
JAKARTA - Kebijakan panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (pansel capim KPK) yang tak mau menyebutkan nama-nama pelamar sebelum
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Guru Vokalis Band Sukatani Dipecat, P2G Marah Besar
- Peduli Kesehatan Mental Pelaut, PIS Gandeng Federasi Internasional
- Lari jadi Tren di Masyarakat, Waka MPR: Harus Didukung Upaya Wujudkan Udara Bersih
- Pemprov Jateng Berkomitmen Berikan Tali Asih Bagi Anak-anak Penghafal Al-Qur'an 30 Juz
- Honorarium Honorer di Bawah Rp 500 Ribu, Gaji PPPK Paruh Waktu Piro?
- Nakhodai IKA PMII, Fathan Subchi Siap Wujudkan Indonesia Emas 2045