ICW Kecam Wacana DPR Gulirkan Hak Angket KPK
jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina menyesalkan wacana hak angket yang digulirkan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pasalnya, wacana itu digulirkan saat masyarakat kompak mendukung KPK dengan adanya kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan dan penyidikan megakorupsi kartu tanda penduduk elektronik yang tengah diusut komisi antirasuah.
Dia mengatakan, pengajuan hak angket bahkan sampai mengusulkan memanggil Novel yang sedang sakit untuk dimintai keterangan terkait proses pemeriksaan Miryam yang mengaku diintervensi sejumlah anggota Komisi III DPR adalah proses ironi.
"Masyarakat dan DPR harusnya menyatakan dukungan kepada KPK, justru DPR malah menyatakan sebaliknya," katanya.
Dia mengatakan, pengajuan hak angket sah-saja. Sebab, itu merupakan hak yang melekat kepada anggota DPR.
Namun, dia mengaku heran karena pengajuan dilakukan dalam momentum seperti saat ini. (boy/jpnn)
Peneliti Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Almas Sjafrina menyesalkan wacana hak angket yang digulirkan Komisi III Dewan Perwakilan
Redaktur & Reporter : Boy
- Viral Uang Gepokan, Bupati Lampung Timur Dilaporkan ke KPK
- Usut Kasus Korupsi di Pemprov DKI, KPK Periksa Pemilik KJPP Wisnu Junaidi dan Rekan
- Soal Jet Pribadi Kaesang, Hasto: Ada Pihak yang Coba Mengendalikan KPK
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Inilah Putusan KPK soal Penggunaan Jet Pribadi Kaesang bin Jokowi
- KPK Sarankan Semua Pihak Profesional Saat Tangani PK Mardani Maming