ICW Khawatir Pansel Capim KPK Disusupi Orang Titipan Partai
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengaku, khawatir dengan sikap pemerintah yang belum mengumumkan ke publik kandidat panitia seleksi (pansel) calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat akan mengeluarkan Keputusan Presiden mengenai Pansel Capim KPK.
"Hal ini justru mengkhawatirkan karena Pansel KPK ke depan akan mudah disusupi oleh orang-orang titipan partai, bahkan pihak yang tengah dibidik KPK atau pihak-pihak yang ingin KPK dilemahkan bahkan dibubarkan," kata Emerson di Jakarta, Minggu (10/5).
Emerson menyarankan, agar Presiden membuang orang-orang dari parpol atau yang berafiliasi dengan parpol dari susunan Pansel Capim KPK. Selain itu, dia menambahkan, Presiden juga harus membuang pihak akademisi yang menjadi pembela atau ahli untuk koruptor dari susunan Pansel.
"Anggota Pansel yang ditunjuk harus memiliki kriteria berintegritas, independen, tidak ada konflik kepentingan dengan KPK, tidak pernah punya masalah di masa lalu, dan punya komitmen antikorupsi," ujar Emerson.
Selain itu, Emerson menyatakan, calon anggota Pansel pimpinan KPK harus dilihat rekam jejaknya. Hal itu, sambung dia, bisa dilakukan dengan bantuan KPK dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan.
"Dukungan Presiden Jokowi terhadap KPK dan menghindari pelemahan KPK harus dimulai dengan pemilihan yang ketat para calon anggota Pansel KPK," ucapnya.
Menurut Emerson, komposisi Pansel capim KPK akan menentukan masa depan lembaga antikorupsi itu.
"Jika ketua atau anggota Pansel bermasalah, dapat dipastikan calon pimpinan KPK yang dihasilkan dan diserahkan ke DPR nanti mayoritas figur bermasalah," tandasnya.(gil/jpnn)
JAKARTA - Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mengaku, khawatir dengan sikap pemerintah yang belum mengumumkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi