ICW Minta Dewas KPK Usut Laporan Novel Baswedan soal Skandal Lili Pintauli dan Darno
jpnn.com, JAKARTA - Indonesian Corruption Watch (ICW) menanggapi laporan Novel Baswedan dan Rizka Anungnata terkait dugaan pelanggaran kode etik Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar (LPS) ke Dewas lembaga antirasuah itu.
Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menilai tanggapan Dewas KPK atas laporan Novel Baswedan Cs terlalu dini.
Dia menilai Dewas perlu memeriksa laporan Novel dan Rizka sebagai pelapor sebelum mengambil keputusan untuk melanjutkan atau menghentikan pemeriksaan terhadap Lili Pintauli.
"Semestinya Dewan Pengawas dapat menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil para pelapor untuk mendalami kebenaran terkait pertemuan antara LPS dengan kandidat kepala daerah di Kabupaten Labuhanbatu Utara," kata Kurnia kepada JPNN.com, Minggu (24/10).
Diberitakan sebelumnya, Anggota Dewas KPK Syamsuddin Haris menegaskan tidak akan mengusut laporan Novel Baswedan terhadap Lili Pintauli tersebut.
Menurut Syamsuddin, laporan itu masih sumir karena tidak menjelaskan perbuatan Lili Pintauli Siregar yang mengarah kepada pelanggaran etik.
"Semua laporan pengaduan dugaan pelanggaran etik yang masih sumir, tentu tidak akan ditindaklanjuti oleh Dewas," ujar Syamsuddin Haris saat dikonfirmasi, Jumat (22/10).
Sebelumnya, Novel Baswedan menduga Lili Pintauli juga terlibat dalam beberapa kasus lain, yaitu perkara Labuhanbatu Utara. Novel saat masih aktif sebagai penyidik KPK terlibat dalam penanganan perkara itu.
ICW tanggapi laporan Novel Baswedan Cs terkait dugaan skandal Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dan Darno ke Dewas KPK.
- Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden, KPK Panggil Dirut Anomali Lumbung Teddy Munawar
- KPK Menyita 44 Aset dan Ratusan Miliar terkait Kasus Korupsi di LPEI
- KPK Dalami Keterlibatan Shanty Alda dalam Kasus Suap dan TPPU Abdul Gani Kasuba
- Gelar Aksi di KPK, BNAK Soroti Soal Gaya Hidup Mewah Dua Petinggi Kejagung Ini
- KPK Memburu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Wahai Paman Birin, di Mana Kau?
- Kasus Korupsi Jalan Tol Trans-Sumatera, KPK Panggil eks Bos PT Hutama Karya