ICW Nilai Empat BUMN Calon BPJS Tak Transparan
Rabu, 05 Oktober 2011 – 14:11 WIB
“Ada kejanggalan dalam JHT 2010. Mengapa bunga deposito JHT jauh lebih kecil dibandingkan dengan keuntungan bunga deposito dan Non JHT? Bukankah semakin besar dana yang didepositokan justru semakin besar interest rate," ungkapnya.
Ia juga mengatakan, hingga detik ini Jamsostek belum bisa menjelaskan ‘dana tidak bertuan’ sebesar Rp4 triliun. Menurut dia, Jamsostek belum menjelaskan mengapa hal ini terjadi, bagaimana program pengembalian dana tersebut kepada peserta Jamsostek yang tidak lagi bekerja pada tempatnya terdaftar sebagai peserta.
“Juga, Jamsostek masih belum bisa menjelaskan berapa return (besaran nilai dari keuntungan bunga sebesar Rp. 2.43 triliun pada peserta). Ini menunjukan ada kepentingan di jajaran Komisaris PT. Jamsostek,” tegasnya.
Salah satunya, dijelaskan dia, adalah Bambang Subiyanto yang ternyata memiliki kaitan dengan PT.IIF.”Hal ini bertentangan dengan informasi dalam buku laporan tahunan PT.Jamsostek 2010 yang menyatakan bahwa jajaran komisaris mereka independen dari kelompok bisnis tertentu (hal 144 laporan Akhir tahun PT.Jamsostek),” katanya.
JAKARTA--Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) melakukan uji informasi public terkait pengelolaan dana di empat
BERITA TERKAIT
- Penembakan Siswa SMK oleh Oknum Polisi Cederai Rasa Keadilan Masyarakat
- Hak Konstitusional Firli Bahuri Harus Dihormati
- Jenderal Polri Menjamin Penanganan Kasus Penembakan Siswa Semarang Transparan
- Katarina Minta Jaksa Segera Eksekusi Pelaku Pemalsuan Akta Setelah Kasasi Dikabulkan
- Pensiunan Notaris Diduga Dikriminalisasi dengan Sengketa Perdata yang Dipidanakan
- Kebakaran Melanda Rumah Padat Penduduk di Tanah Abang, Ini Dugaan Penyebabnya