Ide Geopolitik Soekarno, Tawaran Disertasi Hasto untuk Mas Trenggono

jpnn.com, JAKARTA - Mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) Hasto Kristiyanto berhasil meraih gelar doktor ilmu pertahanan.
Hasto lulus dengan predikat summa cum laude setelah berhasil mempertahankan disertasinya, “Diskursus Pemikiran Geopolitik Soekarno dan Relevansinya terhadap Pertahanan Negara”, dalam sidang Promosi Terbuka dan Sidang Yudisium Program Doktor Universitas Pertahanan RI, Senin (6/6).
Para penguji, antara lain, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Mendagri Tito Karnavian, dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Menurut Hasto, salah satu rekomendasi disertasinya mengenai teori geopolitik Soekarno adalah rekomendasi pentingnya kajian terhadap Rancangan Undang-Undang Tata Ruang Geopolitik Nusantara, yang memuat koridor strategis pertahanan dan ketahanan nasional.
“Soal koridor strategis pertahanan ini, cara pandang geopolitik Soekarno memberi penekanan pada penguatan kekuatan udara, laut, maupun darat Indonesia, dengan segala sumber daya yang ada,” kata Hasto, Selasa (7/6).
Menurut dia, hal ini menjadi penting mengingat dua per tiga Indonesia merupakan wilayah maritim.
Secara geografis, ujar Hasto, Indonesia diapit Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
“Ada kebutuhan mendesak bagi Indonesia untuk memberi perhatian besar pada wilayah maritim,” kata sekretaris jenderal PDIP, itu.
Hasto menegaskan konsep geopolitik Soekarno memberi penekanan pada penguatan udara, laut, dan darat Indonesia. Ide geopolitik untuk Mas Trenggono.
- Menang Gugatan atas PDIP, Tia Rahmania: Saya Bersyukur karena Terkait Nama Baik
- Bersaksi di Persidangan, Wahyu Mengaku Tak Punya Bukti Terima Uang dari Hasto
- Terungkap di Sidang, Saksi Tak Tahu Hasto Menyuap dan Merintangi Penyidikan
- Hasto Kristiyanto Merasa Jadi Korban Pemerasan dalam Sidang PAW Harun Masiku
- Ini Kronologi Satgas Cakra Buana Mengamankan Penyusup di Sidang Hasto
- Internal PDIP Solid Menyambut Kongres, tetapi Butuh Biaya