Ide Kurikulum Adaptif Ganjar Pranowo Patut Ditiru
Dia setuju dengan pola link and match yang diterapkan secara serius antara dunia usaha dan dunia industri (DUDI) untuk mengatasi persoalan pengangguran dari kalangan terdidik.
“Ini langkah yang patut ditiru. Jangan sampai terjadi, ilmu yang dipelajari di sekolah sudah tidak diterapkan lagi di dunia industri," ucap Suciati saat dihubungi (30/9).
Suciati menilai perusahaan atau dunia kerja umumnya selangkah lebih maju dalam manajemen maupun penerapan teknologi.
Oleh karena itu cara untuk update kemajuan DUDI di sekolah adalah dengan melibatkan pengguna, dalam hal ini DUDI ketika menyusun kurikulum.
Suci juga sependapat dengan Ganjar bahwa semua lulusan harus memiliki peluang kerja yang lebih baik dengan mengikuti tren pekerjaan saat ini.
Untuk mencapai hal ini pemerintah dapat mendorong agar dalam penyusunan kurikulum pendidikan dilakukan bersama pihak industri, disesuaikan dengan kebutuhan aktual di pasar kerja.
“Program-program vokasi tidak hanya memberikan teori, tetapi juga pelatihan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja. Oleh karena itu, pendidikan vokasi dianggap sebagai salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah pengangguran,” katanya.
Dia mengatakan kelebihan dari pendidikan vokasi adalah hubungannya yang erat dengan dunia kerja.
Pengamat pendidikan menilai ide kurikulum adaptif bakal calon presiden Ganjar Pranowo patut ditiru.
- Perihal Kenaikan PPN 12 Persen, Pengamat: PDIP Harus Bertanggung Jawab
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Soal Kenaikan PPN 12 Persen, Wihadi Sebut PDIP Buang Muka
- Sebegini Nilai Terbaru Investasi di IKN, Bikin Kaget