Ide Terakhir
Oleh: Dahlan Iskan
Maka tinggal satu yang harus berbuat: pemerintah. Pemerintah yang mana? DKI Jakarta? –mungkin ini kesempatan terakhir saya pakai kata ''DKI Jakarta''. Bulan depan sudah tidak ada lagi kata DKI.
Tidak mungkin. Gubernur Jakarta takut melakukan perbuatan untuk menyetop polusi. Siapa pun gubernurnya –kecuali kita bisa menghidupkan kembali Ali Sadikin.
Sepanjang gubernur masih dipilih rakyat, pasti takut tidak terpilih lagi. Perbuatan menyetop polusi Jakarta akan ditentang siapa pun –karena banyaknya kepentingan pribadi di atas.
Tidak realistis mengharap gubernur Jakarta berbuat mengatasi polusi.
Maka tinggal pemerintah pusat yang harus melakukannya. Memang seorang presiden juga takut tidak terpilih. Tetapi kalah Pilpres di Jakarta masih bisa terpilih sebagai presiden Indonesia.
”Kejadian luar biasa harus ditangani dengan cara luar biasa".
Polusi di Jakarta adalah kejadian ''luar biasa, tingkat dunia''. Maka langkah biasa-biasa saja tidak mungkin bisa mengatasinya.
Presiden terpilih Prabowo Subianto mungkin juga tidak bisa. Atau tidak mau. Terutama kalau masih berharap ingin jadi presiden dua periode.
PENDIDIKAN membuat orang tahu. Pengalaman membuat orang berbuat. Contohnya Jakarta. Anda sudah tahu: polusi di Jakarta termasuk paling parah di dunia.
- Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyoblos di TPS 08 Gandus Palembang
- Pemerintah Kejar Pembangunan KEK & PSN dengan Manfaatkan Investasi Hasil Kunker Prabowo
- Mabuk Dhani
- Bandingkan Sikap Prabowo dan Gibran soal PPDB Zonasi
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Demi Prabowo, Feri Mengajak Rakyat Kalahkan 20 Calon Kada yang Didukung Mulyono