Ideal Pendidikan: Kultivasi Individu dan Kebaikan Publik
Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara
Dia menekankan perlunya memutuskan hubungan dengan masa kini yang dianggap korup dan bertentangan dengan sifat anak-anak.
Bagi Rousseau (1989), manusia adalah sebuah kontradiksi: dilahirkan dengan kebebasan, tetapi belum berkembang dengan baik; masyarakat seharusnya membantu mengembangkan dan menyempurnakan sifat itu, tetapi masyarakat juga menciptakan ketidaksetaraan dan kemerosotan moral.
Menurut Rousseau (dalam Jiahong, 2012), pendidikan seharusnya bertujuan untuk kehidupan, pengembangan manusia, dan bukan membuat individu ‘beradab’ agar sesuai dengan masyarakat yang ada.
Hal tersebut menantang kita agar memikirkan ulang apa itu pendidikan yang tepat, dan benar-benar humanis, bagi para peserta didik.
Rousseau mengkritik kemajuan budaya obsesif, pengetahuan ensiklopedis, pendidikan otoriter, dan pengejaran status sosial yang dia pandang sebagai penyebab keburukan masyarakat dan alienasi individu.
Sebagai gantinya, dia mengusulkan konsep kehidupan yang baik dengan menekankan kebaikan pada kecenderungan alami manusia dan pengembangan diri yang mandiri serta otentisitas pribadi.
Rousseau (dalam Jiahong, 2012) juga menggarisbawahi perbedaan antara pendidikan yang mengembangkan manusia seutuhnya dan pendidikan bagi kewarganegaraan.
Setiap individu, menurutnya, dilahirkan dengan temperamen berbeda. Sistem sosial yang baik akan membantu individu mengembangkan sifat alamiah dan mengintegrasikannya ke dalam komunitas.
Ideal pendidikan yang seharusnya kita perjuangkan, kultivasi individu yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi kebaikan bersama.
- Polemik Kebijakan Penghapusan Penjurusan SMA
- Program ASABRI Literasi Untuk Indonesia Sukses Digelar
- Soal Pindah ke IKN, Jokowi: Kalau Cuma Tanda Tangan, Gampang
- Kemendikbudistek Wujudkan Mimpi Anak Indonesia Lewat Beragam Program Beasiswa
- ASR Disambut Hangat di Pomalaa, Sampaikan Komitmen untuk Pendidikan & Kompetensi Guru
- AIBI Sebut Pendidikan dan Penegakan Hukum Jadi Kunci Indonesia Emas 2045