Ideal Pendidikan: Kultivasi Individu dan Kebaikan Publik

Oleh: Odemus Bei Witono - Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara

Ideal Pendidikan: Kultivasi Individu dan Kebaikan Publik
Direktur Perkumpulan Strada dan Mahasiswa Doktoral Filsafat STF Driyarkara Jakarta Odemus Bei Witono. Foto: Dokumentasi pribadi

Rousseau menekankan pendidikan moral, yaitu mendidik individu agar berbudi pekerti luhur. "Manusia, jadilah manusiawi, ini adalah tugas pertama Anda," katanya.

Pendidikan menurut Rousseau (dalam Jiahong, 2012) memiliki dimensi internal dan eksternal. Secara internal, pendidikan bertujuan mengembangkan bakat dan kemampuan individu, mewujudkan keunikan dan kemandirian.

Secara eksternal, setiap individu harus mengembangkan kebajikan sosial dan dilatih agar menjadi warga negara yang berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat.

Sebagai catatan akhir, pendidikan humanis Barat, dari Platon hingga Rousseau, menekankan pentingnya pengembangan individu sekaligus kontribusi bagi kebaikan publik.

Di tengah perubahan zaman, esensi dari pendidikan ini tetap relevan: menghasilkan individu unggul dan bermoral dalam membangun masyarakat lebih baik.

Pendidikan tidak hanya untuk memenuhi tuntutan masyarakat yang ada, tetapi juga mengembangkan potensi manusia secara penuh dan otentik. Inilah ideal pendidikan yang seharusnya kita perjuangkan: kultivasi individu yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi kebaikan bersama.(***)

Ideal pendidikan yang seharusnya kita perjuangkan, kultivasi individu yang tidak hanya untuk dirinya sendiri tetapi juga bagi kebaikan bersama.


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News