Idealnya, Nilai Minimal Selalu Naik

PB PGRI Siapkan Evaluasi Pelaksanaan Unas 2011

Idealnya, Nilai Minimal Selalu Naik
Idealnya, Nilai Minimal Selalu Naik
Nuh tidak menampik kenaikan persentase kelulusan tahun ini tidak bisa dilepaskan dari penggabungan nilai ujian akhir sekolah (UAS). Di tingkat SMA dan sederajat, nilai UAS didapat dari penggabungan nilai ujian akhir tingkat sekolah dengan nilai rapor semester III, IV, dan V.

Meski mengakui nilai UAS turut mengatrol angka kelulusan, Nuh belum berani membeberkan angka murni kelulusan jika didasarkan pada nilai unas saja. Dia beralasan panitia saat ini masih berfokus menggarap nilai kelulusan Unas 2011 tingkat SMP dan sederajat. "Mungkin setelah sebulan bisa dipecah lagi nilai-nilai murni yang didapat dari unas," ujarnya.

Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Sulistyo menjelaskan, kenaikan persentase kelulusan cenderung bisa diprediksi sejak awal. Pemicunya adalah penggabungan nilai UAS. Menurut dia, sekolah tentu saja berpeluang mengatrol nilai UAS supaya bisa menolong siswanya untuk lulus. "Kan belum tentu nilai unas saja akan lulus," ujarnya.

Tingkat kelulusan tahun ini masih belum bisa dijadikan satu-satunya patokan kualitas pendidikan. Pria yang juga menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu mengungkapkan, pemerintah tidak perlu bangga melihat angka kelulusan yang naik. Sebab, di lapangan ternyata masih banyak temuan kecurangan untuk mendapatkan nilai tinggi dalam unas. Sulistyo menjelaskan, pihaknya dan pemerintah tidak bisa menutup mata atas masih munculnya kecurangan dalam pelaksanaan unas.

PERTANYAAN yang sering muncul setelah ujian nasional (unas) berakhir adalah batas nilai minimal pada tahun depan. Mendiknas Mohammad Nuh menyatakan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News