Identitas Islam Tak Lagi Untungkan Parpol
Selasa, 15 Juni 2010 – 16:04 WIB

Identitas Islam Tak Lagi Untungkan Parpol
Dalam survei Indo Barometer tentang partai mana yang dipersepsi publik sebagai partai Islam? Ternyata partai yang paling tepat disebut sebagai partai Islam adalah PPP (40,8 persen), disusul PKB (35,9 persen), PKS (34,1 persen), PAN (23,6 persen), dan PBB (8,2 persen).
Baca Juga:
"Meski PPP merupakan partai dengan citra parpol Islam terkuat, ternyata PPP bukan partai Islam dengan dukungan terbesar, baik di antara semua parpol (termasuk yang nasionalis), maupun di antara parpol Islam itu sendiri (baik parpol yang berasaskan Islam atau pun berbasis massa Islam). Posisi PPP di antara semua partai kini diurutan 8 dan di antara sesama partai Islam hanya pada posisi ke-4 setelah PKB, PKS, dan PAN," jelasnya.
Dalam diskusi yang sama, Mahfudz Shiddiq mensinyalir turunnya perolehan suara itu disebabkan konflik internal, lemahnya kinerja karena ketidakmampuan menerjemahkan ideologi Islam secara inklusif, obyektif dan modern, tidak sinerginya antara parpol Islam dengan ormas Islam pendukungnya seperti dalam Pilpres, meredupnya tokoh seperti Gus Dur dan Amien Rais, lemahnya manajemen internal parpol, berubahnya pemilih muslim yang ternyata tidak memilih parpol Islam dan kreatifitas. “Jadi, Islam tidak menjadi identitas utama dalam berpolitik,” ujar Mahfudz.
Romy juga mengakui tidak konsistensinya perilaku pimpinan parpol Islam berakibat kontradiktif terhadap harapan umat dan beralih ke figur SBY sebagai alternatif dari kaum ibu dalam pilpres 2009.
JAKARTA- Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan identitas Islam yang dipakai oleh partai politik di Indonesia saat ini tidak lagi
BERITA TERKAIT
- Gus Khozin Kritik Tugu Titik Nol IKN yang Viral di Medsos
- Tuntut Keadilan, Ratusan Kader Gerindra Banggai Gelar Aksi di Polres
- Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Bakal Direshuffle?
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben
- PAN Dukung Prabowo Jadi Capres 2029, Ahmad Sahroni: Masih Dini untuk Bicara Pilpres
- Sahroni Nilai Pertemuan Sespimmen Polri dengan Jokowi Kurang Pas, Begini Alasannya