IDI Beberkan Kesalahan Fatal saat Menjalani Isolasi Mandiri, Tolong Dihindari!

Pasien boleh berolahraga, namun dalam jumlah yang normal dan tidak mengganggu kadar oksigen di dalam tubuh.
Selama isolasi mandiri, pasien Covid-19 pun tidak perlu merasa panik dan sebisa mungkin selalu berpikiran positif dengan berbagai cara misalnya dengan menghubungi kerabat secara virtual atau bisa juga sambil membaca buku.
Pada saat isolasi mandiri, pasien juga harus mampu mengenali ciri- ciri perburukan gejala.
Selain memantau kadar oksigen dan suhu tubuh pasien bisa mengenali gejala perburukan dengan mengecek jumlah hembusan nafas.
Jika respitatory rate sudah melebihi 24 kali dalam waktu satu menit artinya pasien sudah mengalami durasi nafas yang lebih pendek.
"Itu merupakan gejala gangguan nafas yang seharusnya langsung dikonsultasikan kepada dokter," kata dia.
Dia juga berpesan gejala perburukan juga bisa dilihat dari perasaan sesak nafas atau tertekan yang dialami pasien.
"Meski pasien mendapatkan hasil saturasi di atas 95 persen, namun jika mengalami sesak ada baiknya segera menghubungi dokter untuk kemudian dirujuk ke rumah sakit," beber dia.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membeberkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri yang berakibat fatal.
- Promag dan IDI Kolaborasi Gelar Edukasi Takjil Ramah Lambung
- Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
- IDI: Agustiani Tio Bisa Berobat ke Luar Negeri Jika Fasilitas di Indonesia Tidak Memadai
- 3 Manfaat Pisang untuk Pria, Bikin Gairah Tak Terkendali
- Hai Wanita, Kenali Penyebab Gangguan Menstruasi, Simak Info Penting dari IDI Ciamis
- IDI Lombok Timur Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat untuk Mengatasi Anemia