IDI Beberkan Kesalahan Fatal saat Menjalani Isolasi Mandiri, Tolong Dihindari!

Tidak hanya itu, perburukan gejala juga bisa dilihat dari ujung tangan, kaki, dan bibir yang membiru atau dalam istilah medisnya dikenal sebagai cyanosis.
Dokter Daeng meminta jika pasien menunjukkan gejala cyanosis meski tidak merasa sesak dan dada tertekan tetap harus mendapatkan perawatan medis.
Pasalnya, hal itu menunjukkan bahwa tubuhnya kekurangan oksigen.
“Hal- hal seperti itu kebanyakan luput, masyarakat banyak yang belum mengetahui gejala perburukan. Maka penting terhubung dan berkonsultasi ke dokter setidaknya lewat telemedisin agar angka kesembuhan bisa meningkat,” ujar Daeng.
Sebelumnya, IDI menilai layanan telemedisin merupakan solusi yang strategis di masa penanganan pasien pandemi Covid-19.
Nakes pun dapat lebih optimal memantau keadaan banyak pasien dan membantu meringankan beban rumah sakit yang masih cukup banyak merawat pasien- pasien bergejala sedang hingga kritis.
"Telemedisin juga membantu penanganan di hulu dengan cara mempersiapkan sistem untuk sentra- sentra vaksinasi Covid-19 agar sesuai dengan protokol kesehatan dan membantu percepatan distribusi vaksin," kata Daeng M. Faqih. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) membeberkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri yang berakibat fatal.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Promag dan IDI Kolaborasi Gelar Edukasi Takjil Ramah Lambung
- Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
- IDI: Agustiani Tio Bisa Berobat ke Luar Negeri Jika Fasilitas di Indonesia Tidak Memadai
- 3 Manfaat Pisang untuk Pria, Bikin Gairah Tak Terkendali
- Hai Wanita, Kenali Penyebab Gangguan Menstruasi, Simak Info Penting dari IDI Ciamis
- IDI Lombok Timur Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat untuk Mengatasi Anemia