IDI Cianjur Bagikan Informasi Pengobatan Penyakit Vulvovaginitis
4. Faktor lingkungan
Kebersihan yang buruk, penggunaan pakaian ketat, atau bahan kimia dalam produk pembersih kewanitaan bisa mengiritasi kulit dan menyebabkan vulvovaginitis.
5. Atrofi pada daerah kewanitaan
Penurunan kadar estrogen, terutama setelah menopause, bisa menyebabkan penipisan dinding daerah kewanitaan yang mengarah pada gejala seperti kekeringan dan iritasi.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit vulvovaginitis? Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang bisa mengatasi penyakit vulvovaginitis.
Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan berdasarkan penyebab umum vulvovaginitis meliputi:
1. Obat Miconazole
Miconazole adalah obat antijamur yang bisa digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada area daerah kewanitaan dan membantu meredakan gejala gatal, iritasi, rasa terbakar, dan keputihan yang disebabkan oleh infeksi jamur.
2. Obat Clotrimazole
Untuk mengobati infeksi jamur, obat lain yang mungkin disarankan adalah clotrimazole.
Kutu air, kurap, dan panu adalah beberapa akibat infeksi jamur yang bisa diobati dengan clotrimazole.
3. Terapi Hormon
Terapi hormon, juga disebut sebagai terapi hormonal, pengobatan hormon, atau terapi endokrin, adalah jenis pengobatan yang menggunakan hormon sintetis untuk mengobati berbagai kondisi medis, seperti kanker, gejala menopause, dan masalah kesuburan.
IDI Cianjur membagikan informasi mengenai masalah penyakit vulvovaginitis serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
- 7 Khasiat Daun Salam, Bikin Penyakit Ini Ogah Mendekat
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa
- Inilah 6 Pertanyaan Penting yang Harus Ditanyakan ke Dokter, Nomor Terakhir Jangan Lupa
- Ikatan Dokter Indonesia Berikan Informasi Pengobatan Mengenai Gangguan Kecemasan
- IDI Indramayu Bagikan Informasi Pengobatan Varikokel
- IDI Garut Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat Mengenai Penyakit Asam Lambung