IDI Mengajukan Permintaan kepada Pemerintah, pakai Kata ‘Memohon’

IDI Mengajukan Permintaan kepada Pemerintah, pakai Kata ‘Memohon’
Siswa belajar di kelas. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Kebijakan pemerintah membolehkan pemda mengeluarkan izin kepada sekolah membuka kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka mulai Januari 2021, masih menuai polemic.

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bandarlampung meminta kepada pemerintah tidak membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah secara berbarengan atau sekaligus di semua jenjang pendidikan.

"Ini kan ada rencana membuka sekolah di awal tahun 2021, harapan kita (IDI, red), tidak sekaligus dibuka di semua tingkatan meski sudah ada vaksin COVID-19," kata Ketua IDI Cabang Bandarlampung, dr Aditya M Biomed, di Bandarlampung, Minggu (13/12).

Dokter Aditya mengatakan, jika memang dunia pendidikan harus dibuka maka itu dapat dilakukan secara berjenjang dari tingkatan perguruan tinggi maupun SMA/SMK.

Alasannya, mereka sudah dapat diatur dan diarahkan dalam penerapan protokol kesehatannya.

"Saya tetap khawatir dan pesimis jika ini sekaligus dibuka, bisa jadi pandemi COVID-19 ini tidak akan hilang walau sudah ada vaksin. Kalau boleh memohon kepada pemerintah KBM tatap muka dilakukan secara berjenjang," kata dia.

Seperti yang diketahui, lanjut dia, vaksin COVID-19 diperuntukkan bagi orang yang berusia 19 sampai 59 tahun sehingga memang itu sudah bisa digunakan bagi siswa SMA/SMK dan mahasiswa.

"Nah jadi kita lihat dulu dan sembari melakukan evaluasi, jika di tingkat perguruan tinggi dan SMA/SMK sudah dibuka dan tidak menimbulkan klaster atau penambahan kasus COVID-19 maka SMP boleh dibuka," kata dia.

Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Cabang Bandarlampung mengajukan permintaan kepada pemerintah terkait kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah Januari 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News