IDI Sebut Angka Kematian Tenaga Kesehatan Februari 2021 Turun 63 Persen
Rabu, 10 Maret 2021 – 05:59 WIB

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN
Setelah dinyatakan positif, harus menjalani rontgen untuk mengetahui pneumonia dan gejala happy hipoia atau penurunan saturasi oksigen yang tidak bergejala.
Bila tenaga kesehatan dinyatakan kasus asimtomatik atau tanpa gejala, tetapi hasil rontgen menunjukkan pneumonia, mereka akan diarahkan untuk rawat inap.
Selanjutnya, tenaga kesehatan tersebut diberikan antivirus berupa Avigan atau remdesivir lebih awal, dan obat-obatan khusus seperti IVIG, atau plasma konvalesen.
Terakhir, tenaga kesehatan diberikan anti-coagulantia baik profilakses atau terapi.
Distribusi paling banyak pada bantuan tersebut dibutuhkan tenaga kesehatan di Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih menyebut pihaknya tengah menggencarkan kampanye penanganan tenaga kesehatan dalam rangka perlindungan dengan metode one step ahead early invention, dan melalui layanan panggilan darurat nomor 117 ekstension 3.
Redaktur & Reporter : Boy
BERITA TERKAIT
- Polri-TNI Evakuasi Para Guru & Tenaga Kesehatan yang Diserang KKB di Yahukimo
- Promag dan IDI Kolaborasi Gelar Edukasi Takjil Ramah Lambung
- 295 PPPK Nakes Terima SK Perpanjangan Masa Kerja 5 Tahun
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Muktamar Ke-32 IDI, Praktisi Serukan Kebijakan Kesehatan Berkeadilan
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri