IDI Sebut Program 300 FK Prabowo Hanya Melahirkan Masalah dan Pengangguran Intelektual

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Adib Khumaidi menilai wacana Prabowo Subianto yang ingin membangun 300 fakultas kedokteran (FK) terlalu berlebihan dan hanya membawa masalah.
Menurut Adib, yang menjadi permasalahan bagi dokter bukan karena infrastrukturnya, melainkan biaya pendidikannya yang mahal.
"Jadi, 300 fakultas kedokteran itu sangat-sangat berlebihan," ujar Adib dalam keterangan persnya yang dibagikan PB IDI pada Selasa (6/2).
Adib menyampaikan Indonesia mengalami kekurangan dokter bukan karena kurangnya lembaga pendidikan, melainkan faktor biaya pendidikan kedokteran yang mahal.
"Saya kira masyarakat sudah tahu bahwa yang menjadi masalah di dalam pendidikan kedokteran adalah pembiayaan pendidikan kedokteran yang masih mahal," jelasnya.
Dia melanjutkan juka 300 FK dibuka dan tidak memperhitungkan aturan, maka dikhawatirkan nantinya semakin banyak dokter yang menganggur dalam lima tahun ke depan.
"Akan muncul pengangguran intelektual, profesional yang sebenarnya sangat dibutuhkan oleh negara, yakni profesi dokter, lalu dia tidak mendapatkan tempat pekerjaan karena saking banyaknya," tambahnya.
Adib menyarankan presiden selanjutnya bisa mengintervensi biaya kuliah kedokteran yang tinggi.
Menurut Ketum IDI, yang menjadi permasalahan bagi dokter bukan karena infrastrukturnya, melainkan biaya pendidikannya yang mahal.
- Pakar Tegaskan Penunjukan Juru Bicara Presiden Tidak Boleh Melalui Lisan
- Prabowo Utus Jokowi hingga Natalius Pigai Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus
- Prabowo Kritik Negara lain Soal Palestina, Eks Tim Mawar: Menunjukkan Sikap Indonesia
- Wujudkan Visi Prabowo, Bupati Lahat Siapkan Generasi Emas Lewat Pengembangan SDM Unggul
- Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Ketidaktegasan Prabowo Memimpin
- Isu Matahari Kembar Diredakan Muzani, Bukan Dasco Apalagi Hasan Nasbi, Tumben