IDI: Stunting Dapat Mempengaruhi Kemajuan Bangsa

jpnn.com, JAKARTA - Stunting adalah salah satu persoalan yang dihadapi bangsa ini. Makin banyak masyarakat yang terkena stunting akan mempengaruhi kemajuan bangsa.

"Makin banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang terkena stunting, itu akan menjadi beban bangsa, bukan sebagai modal. SDM seperti itu tidak memberikan banyak kemajuan bangsa karena pertumbuhannya terganggu,” kata Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih dalam perayaan Hari Bakti Dokter Indonesia (HBDI) ke-111 dan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-69 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di area Parkir Selatan pintu 5, Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (24/11).

Peringatan HUT diselenggarakan melalui Fun Walk (jalan santai) yang dilakukan di area Car Free Day (CFD). IDI bekerja sama dengan KlikDokter menyelenggarakan kegiatan tersebut dengan tema IDINESIA yaitu IDI untuk Indonesia.

Menurut Daeng, cara paling mudah mengenali stunting adalah pada saat lahir, panjang bayi tidak mencapai 47 sentimeter (cm). Penyebabnya karena asupan gizi yang kurang saat seorang ibu sedang hamil. Penyebab lainnya adalah pola asupan gizi yang tidak teratur. Kemudian ada penyakit yang tidak baik saat hamil, misalnya terjadi infeksi.

“Tiga ini penyebab utama. Makanya perlu pengenalan stunting bagi calon pengantin dan ibu hamil," jelasnya.

Dia menegaskan hasil penelitian menunjukkan bayi yang terkena stunting menyebabkan seluruh organ tubuh, terutama otak tidak berkembang baik. Kondisi ini berpengaruh pada perkembangan kepribadian seorang anak yang terkena stunting.

“Ke depan, kami dari IDI akan makin masif melakukan kampanye antistunting. Kami melakukan gerakan nyata dengan turun ke masyarakat sosialisi," tuturnya.