Idrus Marham Nodai Rekor Bersih Kabinet Jokowi
Menurutnya, dengan mengundurkan diri diharapkan agar kasus Idrus tak sampai membebani pemerintah saat ini dalam bekerja. "Juga tak menjadi beban bagi Presiden Jokowi yang menjadi petahana Pilpres 2019. Demikian juga dengan Golkar," ungkapnya.
Tentu saja, lanjut dia, upaya itu tidak mampu memutihkan noda yang ditinggalkan oleh kasus Idrus sendiri. Tetapi minimal dengan mengundurkan diri, masalah Idrus akan dilokalisir menjadi kasus pribadinya sehingga dia sendirilah yang harus mempertanggungjawabkannya.
Dia berpendapat apresiasi tentu tetap diberikan kepada Idrus untuk kesigapannya mengekspresikan tanggung jawabnya ketika menghadapi kasus hukum.
Idrus telah membuktikan dengan pengunduran dirinya bahwa dia tak mau memanfaatkan kekuasaan ketika terjepit oleh dugaan penyimpangan sebelumnya.
"Sangat langka di Indonesia ini elite kekuasaan begitu cepat melepaskan kekuasaan secara sukarela karena terus ingin memanfaatkan kekuasaan itu untuk melindungi diri," ungkapnya.
Menurut Lucius, semangat Idrus untuk memperlihatkan tanggung jawab secara gentlemen menjadi pesan positif dari pengunduran dirinya tersebut.
"Sekalian hal itu diharapkan bisa menjadi pemulih noda yang ditinggalkannya di lingkaran kekuasaan saat ini," pungkas Lucius. (boy/jpnn)
Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menilai Idrus Marham menciptakan turbulensi bagi pemerintah dan Partai Golkar
Redaktur & Reporter : Boy
- Jokowi Reshuffle Kabinet Senin Kemarin, Pengamat: Demi Kepentingan Transisi Pemerintahan
- Dilantik Gantikan Yasonna Laoly, Supratman Gerindra Bantah Ada Tendensi Politik
- Soal Reshuffle Kabinet, Deddy: Jokowi Sedang Bermain Politik Kotor
- Demokrat Diisukan Masuk Kabinet Jokowi, Airlangga Bilang Begini
- Tidak Ada yang Istimewa dengan Isu Reshuffle Kabinet, Masyarakat tak Kaget Lagi
- Begini Kata Arsul Sani PPP soal Reshuffle Kabinet Jokowi