Iduladha di China Lebih Meriah dari Idulfitri, tetapi Masjid Masih Dilarang Buka
jpnn.com, BEIJING - Jatuhnya Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah di China diperkirakan akan berbeda di setiap provinsi atau kota/daerah setingkat provinsi.
Informasi yang dihimpun ANTARA Beijing dari asosiasi Muslim China, Senin, menyebutkan bahwa ada yang merayakan lebaran kurban pada Sabtu (9/7), tetapi ada juga yang Minggu (10/7).
"Guerbang Jie (Festival Qurban) di Beijing tanggal 10 Juli," kata seorang imam masjid di Beijing kepada ANTARA.
Namun beberapa umat Islam di Daerah Otonomi Qinghai akan merayakan Iduladha pada Sabtu (9/7).
"Sayangnya untuk Iduladha tahun ini kami belum bisa menyelenggarakan salat Id karena masjid-masjid di Beijing masih tutup akibat pandemi," kata seorang pengurus asosiasi Muslim di Beijing.
Sementara itu, Asosiasi Muslim China (CMA) Taiwan menetapkan Iduladha pada Sabtu (9/7), sedangkan Jepang pada Minggu (10/7).
Di China, khususnya di daerah-daerah kantung muslim, seperti Xinjiang, Qinghai, dan Ningxia, Iduladha biasa dirayakan secara besar-besaran.
Mereka merayakannya dengan memotong hewan kurban dan membagikannya kepada komunitasnya.
Tradisi Guerbang Jie atau Hari Raya Iduladha sangat dikenal oleh masyarakat China secara umum
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Nasib Branko Ivankovic Setelah China Bungkam Timnas Indonesia, Aman dari Pemecatan?
- Apa Target Shin Tae Yong Setelah Timnas Indonesia Kalah Melawan China?