Idulfitri Momentum Sucikan Diri Dari Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Idulfitri diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam untul menyucikan diri dari radikalisme dan terorisme yang bertujuan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar mengatakan, radikalisme dan terorisme adalah momok dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.
Apalagi, ancaman terorisme itu saat ini benar-benar nyata dengan keberadaan kelompok militan ISIS.
Tidak hanya di Suriah dan Irak, SIS telah melebarkan sayap ke Filipina Selatan.
"Dengan Idulfitri inilah kita kembali sucikan diri pengaruh radikalisme dan terorisme dengan kembali ke Islam yang rahmatan lil alamin. Dengan Idulfitri ini kita tingkatkan rasa cinta tanah air dan bangsa demi keutuhan NKRI," ujar Kiai Nasarudin, Senin (19/6).
Dia menilai bangsa Indonesia saat ini tengah menghadapi berbagai ujian. Karena itu, bangsa Indonesia harus memiliki 'pertahanan' kuat dalam menghadapi 'serangan-serangan' dari luar.
Kondisi itulah yang mengharuskan semuanya harus introspeksi. Mulai diri sendiri, keluarga, lingkungan, dan sebagainya.
Menurut Kiai Nasarudin, mewujudkan Indonesia yang bersih dari radikalisme dan terorisme adalah dengan memperkuat pemahaman dan penerapan nilai-nilai Islam dan Pancasila.
Idulfitri diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam untul menyucikan diri dari radikalisme dan terorisme yang bertujuan merusak Negara Kesatuan
- Dewan Pakar BPIP Apresiasi Komitmen Menlu Sugiono Jalankan Diplomasi Pancasila
- Baper soal Pancasila ala Willy Aditya
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi
- Menag Sebut Masjid di IKN Bisa Dipakai untuk Salat Idulfitri 2025