IDXCarbon Merupakan Upaya Indonesia dalam Mencapai Net Zero Emission

jpnn.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan Bursa Karbon Indonesia atau IDXCarbon pada Selasa (26/9) lalu.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengungkapkan IDXCarbon merupakan salah satu upaya Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di 2060 atau lebih cepat.
“Melalui perdagangan karbon yang resmi dan tercatat dengan baik, maka Indonesia dapat melakukan pengukuran dengan lebih presisi dalam mengejar target yang dimiliki (Net Zero Emission 2060),” ucap Jeffrey dalam keterangan tertulis, Senin (9/10).
Jeffrey mengatakan Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi karbon terbesar dengan area mangrove terluas dan salah satu hutan hujan terluas di dunia.
Ini menunjukkan adanya potensi perdagangan karbon yang sangat besar di masa depan dari Indonesia.
“Perdagangan karbon melalui IDXCarbon akan membantu mengalirnya dana kepada proyek hijau yang dapat mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC),” kata dia.
Menurut dia, pencatatan unit karbon berpusat pada koneksi yang dimiliki oleh IDXCarbon dengan Sistem Registrasi Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Unit karbon Indonesia akan terdaftar di SRN setelah melewati proses validasi dan verifikasi.
IDXCarbon merupakan salah satu upaya Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission di 2060 atau lebih cepat.
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- Haidar Alwi Apresiasi Kesigapan Dasco Selamatkan IHSG yang Sempat Anjlok
- Dominasi Emiten Jumbo Tekan IHSG, BEI Didorong Perbanyak IPO Perusahaan Menengah
- Bank Mandiri Aktif dalam Perdagangan Karbon Internasional, Dukung Bebas Emisi 2060
- Petrokimia Gresik Dipilih sebagai Pilot Project dalam Teknologi Carbon Capture and Utilization
- Pertamina Tegaskan Komitmen Keberlanjutan di Forum Ekonomi Dunia 2025