IFC: Penyaluran KPR Masih Minim
Senin, 17 November 2008 – 13:43 WIB
JAKARTA - Penyaluran KPR (kredit pemilikan rumah) di Indonesia dinilai masih minim, yakni baru dua persen dari total PDB (produk domestik bruto). Padahal, jika KPR tumbuh 20 persen, setidaknya dibutuhkan Rp 19 triliun untuk membiayai 345 ribu rumah sederhana sehat (RSh) pada 2009. Sementara itu, pengamat ekonomi Indef Aviliani menilai kasus subprime mortgage tidak akan terjadi di Indonesia bila perbankan tetap hati-hati dalam menyalurkan KPR. Apalagi, pinjaman untuk KPR baru dua persen dari PDB. Di AS penyaluran KPR USD 10,3 triliun, sedangkan PDB-nya USD 13 triliun. ''Itu kan sangat riskan,'' katanya.
''Masih terdapat jarak antara sistem pembiayaan perumahan dengan kebutuhan atas perumahan itu sendiri,'' ujar Country Manager IFC (International Finance Corporation) untuk Indonesia Adam Sack akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Pertumbuhan KPR rata-rata berkisar 30 persen per tahun. Menurut Data Kementerian Perumahan Rakyat (Menpera), kebutuhan RSh mencapai 800 ribu unit per tahun.
Baca Juga:
JAKARTA - Penyaluran KPR (kredit pemilikan rumah) di Indonesia dinilai masih minim, yakni baru dua persen dari total PDB (produk domestik bruto).
BERITA TERKAIT
- Terungkap Fakta, Konglomerat Aguan Punya Peran di Pagar Laut Tangerang
- Menteri Nusron Singgung Perusahaan Milik Aguan di Polemik Pagar Laut Misterius
- Upaya PMIBS Meningkatkan Kompetensi Pekerja Migran Indonesia di Bidang Kecantikan
- ALFI: Tol Serang-Panimbang Bukti Nyata Sinergi Pemerintah & Sektor Infrastruktur
- Makin Praktis, Deposito Emas Kini Bisa di Pegadaian Digital
- BRI Life Tingkatkan Kapasitas Produksi & Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro di Garut