Ifdhal Kasim: Panggilan KPK untuk Cak Imin Menimbulkan Persepsi Politis
jpnn.com - JAKARTA - Ahli hukum Ifdhal Kasim memberikan komentar soal panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi kepada Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
Muhaimin atau Cak Imin dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sistem proteksi tenaga kerja Indonesia pada 2012.
Opsi pemanggilan tersebut muncul karena kasus dugaan korupsi terjadi di masa jabatan Cak Imin sebagai Menteri Tenaga Kerja.
"Ada dua hal yang saya tekankan di sini, pertama segi politik," kata Ifdhal yang merupakan Ketua Komnas HAM 2007-2012 itu.
Dia menuturkan pemanggilan Cak Imin telah menimbulkan persepsi adanya kepentingan politik tertentu.
"Muncul persepsi ada upaya menggagalkan pencalonan Cak Imin di pilpres melalui instrumen hukum," ujar Ifdhal.
Pria yang berasal dari Aceh berusia 59 tahun ini menyebut pemanggilan Cak Imin sangat berdekatan dengan deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai bakal capres dan bakal cawapres.
"Memang sudah ada desas-desus sebelum deklarasi (2 September), bahwa Cak Imin akan dipanggil. Dan, setelah deklarasi ternyata benar," kata Ifdhal.
KPK memanggil Cak Imin untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi pada 2012.
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Connie Tanggapi Status Tersangka Hasto, Lalu Bicara Kasus Pencucian Uang Kakak & Adik
- Temukan Aset yang Tak Dilapor, KPK Proses Kepala BPJN Kalbar
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Banyaknya Kementerian Jangan Sampai Membuat Pelayanan Buruk