IFSoc Rekomendasikan Pemerintah Digitalisasi Bantuan Sosial

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Fintech Society (IFSoc) merekomendasikan pemerintah untuk melakukan digitalisasi bantuan sosial (bansos) untuk meningkatkan akuntabilitas, efektivitas, dan transparansi.
Ketua IFSoc Mirza Adityaswara mengatakan,digitalisasi bansos juga dilakukan agar mampu menghapus masalah perantara atau middleman issue, mencegah kerumunan, serta cepat dan tepat sasaran.
“Pemerintah perlu merevisi regulasi yang ada saat ini dan perlu mempertimbangkan pemanfaatan teknologi dengan lebih optimal,” kata Mirza dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa (9/3).
Mirza mengatakan, Peraturan Presiden No. 63/2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai perlu dikaji ulang. Bahkan, kata dia, pemerintah perlu mempertimbangkan perkembangan teknologi.
Menurutnya, untuk memulai proses digitalisasi bansos harus ada evaluasi dan perumusan kebijakan yang mendukung.
"Dan juga mengedepankan prinsip shared infrastructure dan ommichannel," ujar dia.
Mirza mencontohkan PT Pos yang telah menjadi alternatif penyaluran bansos di luar perbankan.
"Khususnya dipakai saat penerima bansos melakukan cash-out atau menguangkan bansos tersebut," kata dia.
IFSoc rekomendasikan pemerintah lakukan digitalisasi bansos untuk meningkatkan akuntabilitas, efektivitas, dan transparansi. Simak selengkapnya.
- DPRD Kota Bogor Dorong Digitalisasi Perizinan untuk Transparansi dan Efisiensi
- Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran
- Digitalisasi & Wholesale jadi Strategi Bank Mandiri Pacu Pertumbuhan Aset
- IKAPPI Yakin Aplikasi BILLPos Bisa Bantu UMKM Bali Naik Kelas
- Kredit Pintar Gelar Kelas Pintar Bersama di Salatiga
- Pencatatan Keuangan Digital Mudahkan Pengajuan Modal ke Bank