Iftitah Sulaiman Singgung Relevansi Satuan Kavaleri Dalam Perang Modern, Begini Penjelasannya
jpnn.com, JAKARTA - CEO Romeo Strategic Consulting M Iftitah Sulaiman mengatakan lumpuhnya tank-tank kavaleri dalam perang Azerbaijan vs Armenia dan Ukraina vs Rusia akibat penggunaan drone tempur menimbulkan pertanyaan tentang relevansi satuan kavaleri dalam perang moderen.
Iftitah menegaskan satuan kavaleri sesungguhnya masih relevan.
“Meski drone di Ukraina sukses menghajar lebih dari 2.435 tank Rusia, tetapi kehadiran drone tidak serta merta meniadakan satuan lain. Tidak mungkin juga meniadakan Satuan Kavaleri,” kata Iftitah saat berbicara dalam Webinar yang digelar Indonesia Strategic and Defence Studies (ISDS) pada Rabu (12/10).
Dia uga menekankan pasukan Kavaleri adalah satuan manuver atau pasukan darat (ground forces). Sementara drone adalah komponen pertempuran udara (airland battle).
Untuk menduduki dan menguasai suatu wilayah daratan, tentu yang dibutuhkan adalah pasukan darat.
Di samping itu, lanjut Iftitah, tidak semua negara memiliki kecanggihan drone. Senjata drone dan anti-drone juga masih barang mahal.
Kemampuan SDM untuk mengendalikan drone pun, kata dia, memiliki tantangan yang tidak mudah.
Peraih Adhi Makayasa dan lulusan terbaik Akademi Militer 1999 ini juga mengajak untuk belajar dari masa lalu.
CEO Romeo Strategic Consulting M. Iftitah Sulaiman memberikan penjelasan tentang relevansi satuan kavaleri dalam perang moderen. Simak selengkapnya.
- Mentrans Iftitah: PATRI Bisa Berkolaborasi Membangun Negeri
- Kementrans Luncurkan Logo Baru, Begini Filosofinya
- Lepas Transmigran asal Jateng dan DIY, Menko AHY Sampaikan Sejumlah Pesan dan Harapan
- Raffi Ahmad Optimistis dengan Paradigma Baru Transmigrasi, Ajak Gen Z Berpartisipasi
- Menteri Iftitah Sampaikan 3 Arahan Penting Saat Lantik 19 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
- Kementrans dan LDPP Siapkan Beasiswa Patriot Bagi Anak-anak Muda yang Ingin Kuliah