Ignasius Jonan Pernah Laporkan Gratifikasi Rp 250 Juta ke KPK
JAKARTA - Informasi soal adanya salah seorang menteri Kabinet Kerja yang pernah menerima pemberian hadiah atau janji dibenarkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Menteri yang tercatat oleh KPK pernah menerima gratifikasi itu adalah Ignasius Jonan yang kemarin dilantik sebagai Menteri Perhubungan (Menhub). Gratifikasi diterima sewaktu ia masih menjabat Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia.
Jurubicara KPK, Johan Budi, mengatakan, gratifikasi diterima Jonan dari MNC Life Insurance. Namun, Johan mengatakan bahwa gratifikasi yang diterima itu sudah dilaporkan sendiri oleh Ignasius Jonan ke divisi gratifikasi di KPK.
"Saudara IJ (Ignasius Jonan) benar melaporkan gratifikasi ke KPK berupa polis asuransi siaga MNC life insurance senilai 250 juta rupiah," kata Johan saat dikonfirmasi RMOL (Grup JPNN), Selasa (28/10).
Johan menambahkan, Ignasius dalam laporan penyerahan gratifikasi itu menyebutkan bahwa polis diterimanya sebagai penghargaan sebagai "tokoh fenomenal" pada Anugerah Seputar Indonesia 2014 (ASI), yang dilaksanakan stasiun televisi RCTI.
"Sesuai keputusan pimpinan tanggal 11 Agustus 2014, pemberian itu diserahkan," terang Johan.
Johan mengatakan, KPK sangat mengapresiasi penyerahan laporan gratifikasi dari Ignasius.
Johan mengimbau agar para penyelenggara negara lain untuk mengikuti apa yang dilakukan olehnya.
"Kita apresiasi langkah yang dilakukan Pak IJ. ini bentuk kesadaran penyelenggara negara terhadap kewajiban dan pencegahan korupsi," tandas Johan yang baru diangkat menjadi Deputi Pencegahan KPK. (ald/RMOL)
JAKARTA - Informasi soal adanya salah seorang menteri Kabinet Kerja yang pernah menerima pemberian hadiah atau janji dibenarkan oleh Komisi Pemberantasan
- Mendes Yandri Ajak Warga Desa Fokus Kembangkan Produk Lokal
- TPDI Laporkan Kapolda Sulut ke Divisi Propam Mabes Polri, Ada Apa?
- Status Tersangka Tom Lembong Bermotif Politik? Hakim Praperadilan Harus Mencecar Kejagung
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Menindak Semua Pelaku Judi Online
- Perbedaan Data Kerugian Lingkungan Kasus Korupsi Timah Sorot Perhatian di Persidangan
- Mobil Sukarelawan Andika-Hendi Tabrak Pohon di Semarang, 2 Orang Masuk RS