IHSG Berpotensi Melemah
JAKARTA - Masih maraknya minat jual dapat membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) tertahan. Laju IHSG pun akan cenderung sideways dan berpotensi melemah jika tidak ada sentimen positif yang sanggup menopang.
Akhir pekan lalu IHSG ditutup naik 6,564 poin (0,134 persen) ke level 4.897,643. Sebaliknya indeks LQ45 turun tipis 0,12 poin (0,01 persen) ke level 829,48.
Head of Technical Research PT Trust Securities Reza Priyambada memperkirakan pada perdagangan awal pekan ini IHSG akan berada pada rentang support 4.884 - 4.890 dan resistance 4.910 - 4.920.
"Meski hanya naik tipis namun laju IHSG mampu bertahan di atas kisaran target support (4.860 - 4.876) dan mampu berada di kisaran target resistance (4.906 - 4.918)," ujarnya kemarin.
Awal pekan ini bursa Amerika Serikat (AS) mengembuskan sentimen kurang positif setelah akhir pekan lalu ditutup di zona merah. Begitu juga bursa Eropa yang kompak ditutup turun akhir pekan lalu.
Nilai tukar rupiah berpotensi menguat di tengah kekhawatiran baru pasar atas Ukraina meskipun data durable goods order AS mengalami kenaikan. Selain itu, jumlah warga AS yang mengajukan initial jobless claims bertambah sehingga memberikan tekanan pada USD.
Adanya ketegangan di Ukraina membuat aset-aset safe haven seperti Yen mengalami peningkatan permintaan sehingga terapresiasi.
"Sementara itu Euro berada di bawah tekanan karena Presiden ECB (Bank Sentral Eropa) Mario Draghi menunjukkan bahwa ECB mungkin menerapkan stimulus moneter lebih besar untuk meningkatkan perekonomian jika inflasi tetap rendah," katanya. (gen/sof)
WIKA Wijaya Karya 2.330 2.325 2.400
LPKR Lippo Karawaci 1.085 1.080 1.135
CPIN Charoen Pokphand 3.950 3.940 4.000
INTP In ocement 22.600 22.525 22.750
JAKARTA - Masih maraknya minat jual dapat membuat indeks harga saham gabungan (IHSG) tertahan. Laju IHSG pun akan cenderung sideways dan berpotensi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi