IHSG Cenderung Sideways
Rabu, 08 Juni 2011 – 01:41 WIB
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali bergerak sideways. Pasalnya, investor belum melihat ada isu positif yang bisa menggairahkan perdagangan di lantai bursa. Selain itu, penguatan indeks tidak mampu mengangkat konfidensi investor secara signifikan. ”Saya belum begitu yakin dengan gerakan indeks sepanjang perdagangan hari ini. Investor juga agak ragu-ragu untuk masuk market,” ulas Nico Omer Jonckheere, Analis PT Valbury Asia Futures, ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (7/6).
Nico menyebutkan kemungkinan indeks bergerak sideways cukup besar. Mengingat minimnya isu yang beredar di pasar. Kalaupun ada, hanya Bank Indonesia (BI) yang kemungkinan akan mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,75. Tapi sepertinya hal itu belum cukup untuk menggerakkan indeks. Indeks cenderung akan bergerak pada kisaran support 3.800 dan resistence 3.890.
”Sebaiknya investor tetap mengambil posisis buy dengan membeli saham-saham yang fundamentalnya bagus,” tukas Nico. Beberapa saham yang bisa dikoleksi antara lain, PT Intiland Development Tbk (DILD), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Sementara research analyst PT Panin Sekuritas Tbk Purwoko Sartono, memperkirakan, indeks kembali akan bergerak sideways dengan kisaran support-resistance 3.832-3.859. Beberapa saham pilihan antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL).
Menutup perdagangan kemarin, Indeks naik tipis 8,752 poin (0,22 persen) ke level 3.842,953. Sementara Indeks LQ45 menguat tipis 0,435 poin (0,06 persen) ke level 682,141. Penguatan dipimpin saham-saham berbasis properti dan perdagangan. Sementara beberapa saham berbasis agrikultur, infrastruktur dan industri dasar tak kuasa bergerak ke atas.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 110.421 kali pada volume 8,012 miliar lembar saham senilai Rp 4,001 triliun. Sebanyak 125 saham naik, 106 saham turun, dan 101 saham stagnan. (far)
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali bergerak sideways. Pasalnya, investor belum melihat ada isu positif yang bisa menggairahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rupiah Melemah Karena Penggeledahan di BI? Misbakhun Angkat Suara
- Pemerintah Sebar Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
- Sambut Natal & Tahun Baru, BI Menyediakan Uang Layak Edar Rp 133,7 Triliun
- Malam-malam, KPK Menggeledah Kantor BI, Ada Kasus Korupsi Apa?
- BI Melaporkan Utang Indonesia Menurun, Berikut Perinciannya
- Fasset dan Indosat Hadirkan Hadiah Bitcoin untuk Para Investor