IHSG Diprediksi Tak Surut Koreksi
Senin, 09 Mei 2011 – 04:14 WIB
JAKARTA - Potensi indeks harga saham gabungan (IHSG) untuk melanjutkan koreksi masih sangat terbuka. Indeks diramalkan setidaknya dalam durasi tiga bulan ke depan akan menghadapi masa-masa suram. Itu terjadi menyusul besarnya ketergantungan indeks terhadap pergerakan bursa global terutama bursa Amerika Serikat (AS). Sedang untuk sentimen negatif dari dalam negeri seperti maraknya bom dan potensi inflasi, Nico juga meyakini dalam kondisi umum tidak akan terlalu mengganggu langkah indeks ke depan. Inflasi sudah diantisipasi dan pemerintah telah mempunyai cara jitu untuk mengatasinya. Dan, Bank Indonesia (BI) mampu memainkan peran dengan baik melalui control terhadap penguatan rupiah secara perlahan.
"Tidak hanya Indeks domestik yang bakal terkena imbas tetapi bursa global secara keseluruhan. Karena itu saya rekomendasikan saat ini moment untuk mengurangi agresifitas di lantai perdagangan," ujar Nico Omer Jonckheere, Vice President Research and Analyst PT Valbury Asia Securities, di Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Meski begitu, Nico meyakinkan bahwa tren negatif itu hanya akan terjadi dalam kurun tiga bulan. Selanjutnya, indeks akan kembali menatap jalur positif. Bahkan, Nico memproyeksikan hingga akhir tahun, indeks berpotensi menuju level 4.200. Kondisi perekonomian yang kondusif dan stabil serta kinerja emiten sebagai tolok ukurnya. "Asal tidak ada kejadian luar biasa saya pikir indeks sangat potensial melaju dikisaran 4.200 pada penghujung tahun nanti," tutur Nico.
Baca Juga: